Jumat 20 Mar 2015 14:19 WIB

Ibu Berdaya Ekonomi, Cegah Anak Gabung ISIS

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Damanhuri Zuhri
Gerakan ISIS
Foto: VOA
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Women for The World Foundation, Rosa Rai Djalal mengatakan, peran ibu untuk mencegah anak-anaknya masuk Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) itu sangat besar.

"Seorang ibu harus selalu menjaga anaknya. Kalau anak-anak diberi kasih sayang yang cukup dari ibu dan ayahnya maka tidak akan  masuk kelompok atau paham radikal seperti  ISIS," kata Rosa di Jakarta, Jumat, (20/3).

Selain memberikan kasih sayang yang cukup, ujar dia, agar ibu mampu mencegah anak-anaknya masuk ke paham radikal seperti ISIS maupun kelompok radikal lainnya, ibu harus diberdayakan secara ekonomi. Dengan mampu secara ekonomi, ibu bisa memberikan kebutuhan anak-anaknya.

 

Sebagai contoh, ada seorang anak yang masuk ke kelompok radikal. Setiap hari anak itu pulang ke rumah dengan membawa berbagai makanan dan membawakan baju-baju bagus buat adik-adiknya.

"Ibunya senang saja kalau anak itu membawa makanan maupun baju baru. Namun ia tak menyadari kalau anaknya sudah masuk ke kelompok radikal."

Jadi kelompok radikal terkadang menawarkan bantuan ekonomi bagi orang-orang tak mampu agar bergabung dengan mereka. Makanya perempuan harus berdaya secara ekonomi.

"Ini untuk memastikan mereka bisa memberikan makanan, pakaian, juga pendidikan untuk anak-anaknya. Perempuan bisa diberdayakan ekonomi dengan pemberian pelatihan wirausaha."

Makanya, terang dia, The World Foundation memiliki program untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi dan teknologi. Perempuan akan diberi pelatihan berwirausaha dan memakai teknologi yang ada untuk berjualan secara online.

"Saya yakin kalau ibu-ibu mampu memberikan kebutuhan ekonomi kepada anak-anaknya, juga memberi kasih sayang yang cukup, anak tidak akan masuk ke kelompok radikal." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement