Jumat 20 Mar 2015 03:55 WIB

Warga Rawa Buaya Menolak Rencana PT. KAI

Rep: C25/ Red: Julkifli Marbun
PT KAI  (foto : MgROL_34)
PT KAI (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Rencana PT. KAI yang akan menutup perlintasan Rawa Buaya mendapat banyak penolakan terutama dari masyarakat yang tinggal di sekitar palang pintu.

Kamis siang bahkan para warga yang tinggal di sekitar perlintasan Rawa Buaya melakukan aksi unjuk rasa terhadap rencana PT. KAI menutup perlintasan. Mereka membawa karton-karton putih bertuliskan kecaman terhadap rencana tersebut.

Warga yang berunjuk rasa menuntut pertanggung jawaban PT. KAI untuk membangun palang pintu perlintasan kereta api Rawa Buaya demi keselamatan warga. Bahkan ada karton yang bertuliskan bahwa nyawa warga bukan tumbal PT. KAI.

Ketua rt dua rw tujuh, Tinggal Asmat, yang ikut dalam aksi unjuk rasa mengatakan bahwa para warga sudah tidak ingin ada korban lagi akibat perlintasan yang tidak memiliki palang pintu. “Kita tidak mau ada warga lagi yang jadi korban untuk PT. KAI,” kata dia.

Hal yang senada juga diungkapkan Lurah Duri Kosambi, Herman, yang ditemui Kamis pagi di lokasi perlintasan. Herman mengatakan masyarakat bukan tidak perduli tentang keselamatan melainkan karena perlintasan tersebut merupakan akses penting.

“Abis kalau ini ditutup mau lewat mana lagi, yang di bawah fly over sudah ditutup,” tambahnya. Menurut Herman perlintasan tersebut sudah sangat lama berdiri dan bahkan perlintasan tersbut sudah dibangun sebelum ia lahir.

Sebelumnya, PT. KAI sudah menutup akses jalan yang melewati perlintasan kereta api yang berada di bawah fly over yang lokasinya tidak jauh dari stasiun Rawa Buaya. Hal ini membuat akses jalan dari arah Duri Kosambi ke arah Cengkareng atau sebaliknya praktis tinggal satu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement