REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto mengatakan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) sudah bisa dioperasikan pada 2017. Ia berharap pada akhir 2016 proyek fisiknya sudah rampung.
"Proyeknya saat ini tengah dikerjakan berupa pengecoran tiang pancang," katanya di Bekasi, Kamis (18/3).
Menurutnya, proyek yang kini tengah digarap PT Waskita Karya Tbk itu akan dibangun sepanjang 21,04 kilometer yang membentang di sepanjang aliran Kalimalang. Di wilayah Kota Bekasi, pintu masuk dan keluar Tol Becakayu direncanakan berada di Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, melewati Rawatembaga-Bekasi Selatan lalu menyisir sisi selatan Kalimalang hingga ke Sumber Arta, perbatasan dengan Jakarta Timur.
"Saat ini pengecoran tiang pancang sudah dilakukan di perbatasan Jakarta Timur dan Kota Bekasi, tepatnya di Sumber Arta Jalan KH Noer Alie," katanya.
Hingga kini, para pekerja proyek sudah menancapkan paku bumi di wilayah Kampung Dua, Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat. Pengerjaan Tol Becakayu ini sempat mangkrak selama 16 tahun dan digarap kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) saat dipimpin Djoko Kirmanto pada pertengahan Oktober 2014.
Tol Becakayu terdiri atas dua seksi, yaitu Seksi I (Kasablanka-Jakasampurna) dan Seksi II (Jakasampurna-Durenjaya). Panjang seksi I adalah 11 km, dan Seksi II sekitar 10,04 km dengan total investasi Tol Becakayu mencapai Rp 7,2 triliun. Saat ini, PT Waskita Karya Tbk menggarap pembangunan Seksi I dengan anggaran sekitar Rp 3,9 triliun.