Kamis 19 Mar 2015 22:30 WIB

Sulsel Kembali Kehilangan Sosok Kharismatik

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ilham
Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo memberikan hak suara di TPS 001 SD Mangkura, Kel, Sawerigading, Makassar, Sulsel, Selasa (22/1).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo memberikan hak suara di TPS 001 SD Mangkura, Kel, Sawerigading, Makassar, Sulsel, Selasa (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Belum lama berselang setelah mantan Sekprov Sulsel Hakamuddin Djamal dan aktifis perempuan Zohra Andi Baso meninggal dunia, kabar duka kembali terdengar. Satu lagi putera terbaik Sulsel dipanggil Sang Khalik. Mantan Wakil Gubernur Sulsel Mayjen TNI (Purn) H Ambo Eteng Amin meninggal dunia Kamis, (19/3) di Rumah Sakit Pendidikan Unhas setelah dirawat selama 12 jam.

Menantu almarhum, Ir Amiluddin mengatakan, almarhum dilarikan ke rumah sakit sehari sebelum meninggal karena kondisinya tiba-tiba drop.

"Tekanan darahnya turun drastis dari 180 menjadi 100," ujar A Amiluddin ketika ditemui di rumah duka di Perumahan Telkomas, Jalan Satelit 7 No.17.

Amiluddin mengatakan, sekitar dua minggu lalu almarhum terkena stroke ringan yang kedua kalinya. Almarhum yang lahir di Lancirang Kabupaten Sidrap, 31 Desember 1942, juga diketahui menderita gagal ginjal. Di mata keluarga, almarhum adalah sosok yang sangat sederhana, jujur, dan tidak pernah melalaikan ibadah. 

"Semua lapisan diajak bergaul," jelasnya. Almarhum meninggalkan empat anak, sembilan cucu dan seorang isteri, Hj Andi Tenri Addeng.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo melayat ke rumah duka menuturkan, almarhum Eteng Amin adalah sosok yang penuh pengabdian terhadap tugas. Di era almarhum sebagai Wagub, Eteng Amin dikenal sebagai sosok yang disiplin serta taat pada agenda.

"Saya pernah jadi bawahan beliau. Saya terkesan beliau adalah orang yang paling disiplin. Dia mampu jadi tauladan disela kesibukannya," ungkap Syahrul.

Ada satu pesan dari almarhum yang hingga saat ini selalu diingat gubernur, beliau selalu meminta agar jam shalat diperhatikan. "Almarhum punya dimensi religi yang sangat kuat," kata Syahrul.

Semasa hidup, lanjut Syahrul, almarhum selalu memperlihatkan jiwa korsa yang sangat tinggi. Walau tertatih-tatih, beliau tetap datang pada saat ada upacara kenegaraan. Syahrul yakin banyak orang yang menyayangi almarhum.

Rencananya almarhum akan dikebumikan di Pekuburan Perwira Kodam di Baddoka, Jumat (20/3) sekitar pukul 10.00 wita. Sebelum melayat ke rumah duka almarhum Eteng Amin, gubernur juga menyempatkan diri berziarah ke makam almarhum Sekprov Sulsel Hakamuddin Jamal di Bontonompo. Ketika almarhum Hakamuddin meninggal, gubernur melakukan lawatan ke Taiwan dan Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement