Kamis 19 Mar 2015 19:11 WIB

Hari Raya Nyepi, Gilimanuk Layani Penumpang Hingga 06.00 Wita

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Bayu Hermawan
Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Foto: Antara
Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menjelang pelaksanaan Nyepi pada Sabtu (21/3), Pelabuhan Gilimanuk Kabupaten Jembrana, Bali, tetap melayani penumpang hingga Sabtu pukul 06.00 Wita. Hanya saja kapal yang disiagakan adalah kapal insidental, bukan kapal reguler.

"Ada empat kapal yang kami siagakan di Gilimanuk untuk mengangkut penumpang yang tersisa. Namun tidak lewat dari jam enam pagi, ya kira-kira jam enam kurang sepuluh menit gitu," kata Manager Operasional ASDP Gilimanuk, Wahyudi Susianto.

Memasuki libur Nyepi, banyak warga Bali yang menggunakan kesempatan untuk berkunjung ke luar daerah. Sebagaimana diketahui, saat Nyepi seluruh kegiatan di luar rumah di Bali ditiadakan dan mereka yang tidak terbiasa dengan suasana seperti itu, memilih mengunjungi daerah lain atau menginap di hotel di Bali yang mendapat ijin menyalakan lampu secara terbatas.

Kepada Republika, Kamis (19/3), Wahyudi mengemukakan, desuai dengan surat edaran dari Gubernur Bali terkait Nyepi, maka kegiatan penyeberangan di selat Bali akan ditutup selama 24 jam, mulai Sabtu pukul 06.00 Wita, hingga Ahad (22/3) pada jam yang sama.

Namun jelasnya, kegiatan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang sudah dihentikan pada Jumat (20/3) pukul 22.59 WIB. Pada hari Ahad kata Wahyudi, kegiatan peneyeberangan dari Ketapang sudah dibuka lagi sekitar 04.00 WIB dan untuk sementara kapal-kapal akan manuver di tengah laut, sambil menunggu berakhirnya waktu Nyepi di Bali.

Sekitar 06.00 Wita sebutnya, muatan di kapal akan diturunkan dan kapal akan kembali ke Ketapang untuk mengangkut penumpang yang hendak masuk Bali.

"Dari Gilimanuk dihentikan Sabtu pagi dan dibuka 06.00 Wita," kata Wahyudi.

Sementara itu, menjelang Nyepi, arus penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang sudah meningkat pada Rabu (18/3). Dibandingkan hari biasa kata Wahyudi, untuk penyeberang dengan menggunakan sepeda motor meningkat sampai empat kali lipat.

"Biasanya sehari-hari hanya 1.500 sepeda motor, tapi pada Rabu mencapai 6.000-7.000 sepeda motor. Sedangkan untuk mobil penumpang meningkat jadi 4.600 kendaraan dari hari biasa hanya 3.000," katanya.

Sedangkan pada Kamis jumlah penyeberang kata Wahyudi, tetap tinggi, namun tidak sepadat hari sebelumnya. Jika mengacu kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, arus penyeberang hanya ramai sampai pada H-2 Nyepi.

"H-1 Nyepi hanya ramai hingga siang hari saja," katanya.

Sementara itu arus lalu lintas di kota Depasar yang biasanya diwarnai kemacetan, pada Kamis,  terlihat lengang. Hal itu antara lain disebabkan banyaknya warga Depasar yang melakukan perjalanan ke luar Bali dan atau mudik ke berbagai daerah di Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement