REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, isu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia yang berkembang tidak mempengaruhi terhadap tingkat kunjungan wisatawan dari luar negeri. Bahkan, Desember lalu tingkat kunjungan wisatawan terbilang naik.
“Ujungnya itu jika ada travel warning maka itu tidak menganggu dan berdampak, justru di bulan Desember kunjungan kita naik,” ujarnya, Kamis (19/3).
Menurutnya, hubungan kepariwisataan itu merupakan hubungan sosial dan kultural. Sehingga, tidak akan terganggu oleh persoalan-persoalan Politik. “Analoginya, ketika seorang bapak dan ibu bertengkar, anak-anak tetap bermain kelereng,” ungkapnya.
Ia menuturkan, secara statistik isu travel warning akibat suatu kejadian tidak mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. “Kepariwisataan Indonesia tidak akan terpengaruh oleh soal travel warning,” katanya.
Sebelumnya, diduga beberapa Warga Negara Indonesia banyak yang menjadi penganut aliran ISIS. Bahkan, diduga 16 WNI yang hilang saat pergi ke Turki berniat untuk bergabung dengan gerakan, ISIS.