Rabu 18 Mar 2015 19:44 WIB

Ilmuwan Temukan Cara Pemurnian Minyak Sawit Rendah Asam Lemak

Seorang pekerja mengecek kualitas minyak sawit mentah (CPO) di pabrik pembuatan minyak sawit.
Foto: REUTERS
Seorang pekerja mengecek kualitas minyak sawit mentah (CPO) di pabrik pembuatan minyak sawit.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Udayana (Unud) Bali  menemukan teknologi proses pemurnian minyak sawit merah. Minyak sawit yang dihasilkan ini memiliki kadar asam lemak bebas yang rendah namun mmeiliki kadar karoten yang tinggi. Tim peneliti terdiri dari Nuri Andarwulan (Fakultas Teknologi Pertanian IPB), Tri Haryati (Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology -SEAFAST Center) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, dan Wayan Rai Widarta (Ilmu dan Teknologi Pangan Unud).

Para peneliti mendapatkan teknologi proses netralisasi minyak sawit merah secara kimia pada skala pilot plant atau percobaan.  Penelitian dengan tajuk “Optimasi Proses Deasidifikasi dalam Pemurnian Minyak Sawit Merah Skala Pilot Plant” ini, telah diterbitkan oleh Jurnal Teknologi dan Industri Pangan tahun 2012.

Pengolahan minyak sawit merah pada skala pilot plant merupakan kunci penghubung pengolahan minyak sawit merah dari skala laboratorium menuju skala industri. Adanya perbedaan geometris antara skala laboratorium dengan pilot plant memungkinkan terjadinya perbedaan kondisi proses dalam menghasilkan minyak sawit merah yang diharapkan. 

“Oleh karena itu, perlu dilakukan uji coba kondisi optimum yang diperoleh pada skala laboratorium ke skala pilot plant, sehingga nantinya dapat diperoleh kondisi optimum pengolahan minyak sawit merah dengan skala pilot plant.”

Minyak sawit merah adalah minyak sawit mentah yang telah mengalami proses pemurnian. Salah satu tahapan dalam pemurnian minyak sawit secara kimia adalah netralisasi atau deasidifikasi. Deasidifikasi dilakukan setelah tahap degumming (penghilangan gum atau getah) untuk memisahkan asam lemak bebas yang terbentuk oleh aktivitas enzim, mikroba, uap air dan oksigen pada pasca panen sawit. 

Asam lemak bebas dapat menyebabkan ketengikan pada minyak sawit, sehingga mempengaruhi produk-produk olahannya. Karotenoid merupakan prekursor vitamin A yang disebut sebagai provitamin A. Struktur karotenoid memberikan banyak sifat fisiologis yang penting seperti aktivitas antioksidan. 

Dari percobaan ini diperoleh produk neutralized red palm oil (NRPO). NRPO yang dihasilkan dapat digunakan lebih lanjut dalam proses pengembangan minyak sawit yang kaya karoten, misalnya dalam bentuk minyak sawit merah sebagai minyak makan dengan kadar karotenoid yang tinggi. Selain itu juga untuk pengembangan produk-produk berbasis minyak makan merah atau konsentrat karoten yang dapat digunakan sebagai bahan baku mikroenkapsulasi β-karoten yang selanjutnya digunakan sebagai sumber atau bahan suplemen (farmasetikal atau nutrasetikal) dan fortifikan produk pangan sumber provitamin A. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement