REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga daging ayam di Denpasar Bali, turun menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Hal itu kata Kabid Perlindungan dan Kerjasama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi, karena pasokannya sudah lancar.
"Terutama pasokaan bibit ayam potong dari Jawa dan produksinya di Bali berhasil," kata Jarot pada Republia, di Denpasar, Rabu (18/3).
Dikatakannya, harga daging ayam pernah turun sampai Rp 23 ribu per kilogram. Karena itu kata Jarot, harga Rp 25 ribu itu termasuk masih wajar.
Sebelumnya harga daging ayam sempat mencapai Rp 35 ribu perkilogram, namun berangsur turun berada di angka Rp 25 ribu.
Menurut Jarot, naik turunnya daging ayam tidak terkait dengan kegiatan Nyepi. Karena daging ayam tidak termasuk bahan upacara umat Hindu, berbeda dengan buah dan daging babi.
Tapi kalau Nyepi, keperluan daging babi dan buah juga tidak sebanyak saat galungan dan kuningan. "Jadi pengaruhnya pada harga buah dan daging babi juga tidak terlalu signifikan," kata Jarot.
Sementara itu mengenai harga beras, diakuinya ada penurunan, namun masih di atas harga sebelumnya. Untuk beras Putri sebelumnya Rp 10.500 naik jadi Rp 12.500 dan k8ni jadi Rp 11.500. Sedangkàn untuk C4, sebelumnya Rp 9.500 , naik jadi Rp 11.500 dan kini jadi Rp 10.500.