REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait mengatakan, partainya menargetkan kepengurusan baru DPD PDIP Jabar bisa meraih suara tinggi pada 2018, mendatang. Mereka akan melakukan pendekatan budaya di Jabar.
"PDIP memang belum jadi partai pemerintahan di Jabar. Mudah-mudahan 3 tahun bisa memimpin Jabar," katanya dalam acara pembukaan konferda PDIP Jabar di Hotel Horisson, Bandung, Rabu (18/3).
Menurut Maruarar, PDIP bukan hanya partai struktural, tapi harus dikenal sebagai partai kultural yang bisa diterima di desa dan kecamatan. Menurut dia, hal itu penting agar partai penguasa tersebut meraih hasil maksimal dalam seluruh ajang demokrasi di setiap tingkatan.
Menurut dia, PDIP belum pernah mendapatkan kesempatan untuk memimpin Jabar sejak 1999. Karena itu, Konferda sekarang menentukan figur kader yang bisa memimpin seluruh rakyat Jabar.
Maruarar mengakui hasrat memimpin Jabar ada karena posisi PDIP saat ini sebagai partai pemerintah. Menurutnya, dalam kongres PDIP ke-III, April 2014 lalu sikap politik partai tersebut adalah bukan partai pemerintah. "Maka kita konsisten ketika ada tawaran, kita partai yang paling konsisten," katanya.
Dengan posisi sebagai partai pendukung pemerintah, Ara berharap PDIP mendapat tempat di hati masyarakat. Karena itu, kepemimpinan baru DPD PDIP diharapkan bisa memaksimalkan kesuksesan. "Nanti Ketua DPD Jabar dalam laporan pertanggungjawabannya mengatakan. Lapor, Pilpres menang, Pilgub menang, Pileg menang, Pilkada menang," katanya.