REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Saat memberi kuliah umum di Universitas Brawijaya Plt Pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Johan Budi sempat curhat ke pada ratusan mahasiswa. Ia menceritakan pengalamannya selama menjadi juru bicara KPK. Johan menceritakan bagaimana saat Malam Takbiran ia harus tetap bekerja.
"Ini true story, seorang hakim menerima gratifikasi di malam takbiran," kata Johan yang disambut tawa ratusan mahasiswa di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Malang, Selasa (17/3).
Johan menceritakan saat itu seorang hakim pamit pada istrinya untuk menerima gratifikasi. Istrinya sudah mengingatakan KPK akan menangkapnya bila ia tetap menerima gratifikasi tersebut.
"Tapikan besok lebaran, KPK libur," kata Johan menirukan perkataan hakim tersebut yang disambut sorak mahasiswa.
Johan mengatakan hakim tersebut tetap berangkat dan menerima gratifikasi. Namun ia tetap ditangkap KPK di malam satu hari jelang idul fitri. Johan mengatakan pada tahun itu ia gagal pulang kampung. Sebagai juru bicara ia harus membuat konferensi pers pada saat itu juga.
Johan mengatakan betapa sulit dan membutuhkan kerja keras di KPK. Maka KPK membutuhkan personel yang memiliki semangat untuk memberantas korupsi tanpa kenal lelah. Johan mengatakan KPK selalu kekurangan personel. Ia mengajak mahasiswa UB untuk melamar dan bekerja di KPK.
"Jurusan apa saja bisa bekerja di KPK," kata Johan.