Selasa 17 Mar 2015 18:29 WIB

Banjir Indramayu Rendam 5.068 Rumah Warga

Rep: Lilis Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Warga sambil membawa barang melintasi banjir yang melanda desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (16/3). Banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cimanuk merendam sedikitnya 4 kecamatan di Indramayu.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warga sambil membawa barang melintasi banjir yang melanda desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (16/3). Banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cimanuk merendam sedikitnya 4 kecamatan di Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Banjir akibat luapan sungai Cimanuk telah merendam sebanyak 5.068 unit rumah warga di tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Indramayu, sebanyak 5.068 rumah yang terendam itu tersebar di Kecamatan Jatibarang sebanyak 2.210 unit, di Kecamatan Lohbener 1.000 unit, di Kecamatan Sindang 1.350 unit dan di Kecamatan Pasekan 83 unit, di Kecamatan Kertasemaya 365 unit, dan di Kecamatan Sukagumiwang 60 unit.

Selain itu, banjir juga menggenang di Kecamatan Indramayu. Namun, tidak ada laporan tentang jumlah rumah yang terendam.

"Sekarang sudah surut. Ketinggian banjir kurang dari satu meter," kata Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, saat ditemui di posko dapur umum di Kecamatan Jatibarang, Selasa (17/3).

Edi mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Warga yang sempat mengungsi pun sudah kembali ke rumah masing-masing. Berdasarkan pantauan Republika di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, banjir di dalam rumah warga sudah surut.

Genangan air hanya masih terdapat di jalan-jalan desa maupun gang-gang rumah warga dengan ketinggian sekitar 50 – 70 cm. Padahal, saat Senin (16/3), ketinggian banjir di desa tersebut mencapai dua sampai tiga meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement