Selasa 17 Mar 2015 16:48 WIB

Jebolnya Sembilan Tanggul Menjadi Penyebab Banjir Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Pengungsi banjir Pantura
Foto: Republika/Edwin Putranto
Pengungsi banjir Pantura

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mudjiadi menjelaskan, terdapat sembilan tanggul jebol yang menyebabkan sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu tergenang banjir.

Dia pun menetapkan masa tanggap darurat selama dua sampai tiga minggu untuk mengatasi masalah tersebut.

 

"Sembilan tanggul itu jebol karena debit air melebihi kapasitas tanggul," ujar Mudjiadi, saat ditemui di lokasi banjir di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Selasa (17/3).

 

Mudjiadi menyebutkan, sembilan tanggul itu tersebar di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang sebanyak satu titik, Kecamatan Kertasemaya satu titik, Desa Bodas Kecamatan Tukdana tiga titik, Desa Rancajawat Kecamatan Tukdana tiga titik dan Desa Gadel Kecamatan Tukdana satu titik.

 

"Tapi yang paling parah di Desa Pilangsari karena dampaknya membuat urat perekonomian nasional (jalur pantura) terganggu," kata Mudjiadi.

 

Mudjiadi menjelaskan, tanggul yang jebol di Desa Pilangsari mencapai 100 meter. Saat kejadian, Senin (16/3) subuh, volume air mencapai 1300 meter kubik per detik. Padahal kapasitas normalnya hanya 1.200 meter kubik per detik. Sedangkan tanggul-tanggul lain yang jebol, panjangnya bervariasi antara 30-50 meter.

 

Untuk mengatasi hal itu, Mudjiadi menyatakan, telah memberlakukan masa tanggap darurat selama dua sampai tiga minggu mendatang. Yakni dengan cara memasang bronjong maupun karung berisi tanah untuk menahan tanggul yang jebol.

 

"Tujuannya untuk menutup (tanggul yang jebol) supaya tidak terjadi banjir susulan," tegas Mudjiadi.

 

Mudjiadi menambahkan, untuk perbaikan permanen, akan diupayakan secepatnya dilakukan. Dia berharap, sebelum musim hujan 2016, perbaikan permanen sudah selesai.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement