REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan PT PLN (Persero) sepakat bekerja sama menjamin aliran listrik saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer (Online) pada Mei 2015 tetap menyala.
"Untuk kepastian listrik tetap menyala, kita sudah lakukan kerja sama dan lakukan kesepakatan dengan PLN bahwa saat hari-H UN tidak ada pemadaman," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur Piter Manuk kepada Antara di Kupang, Selasa (17/3).
Hal itu diungkapkan Piter menjawab jaminan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer berjalan lancar, dengan tidak adanya pemadaman listrik.
Selain dengan PLN, kata Piter, Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur juga melakukan kesepakatan dengan PT Telkom Kupang untuk menjamin ketersediaan jaringan internet ke sekolah penyelenggara UN berbasis komputer, agar tetap berjalan lancar.
"Prinsipnya terkait hal teknis listrik dan jaringan internet, sudah aman dan kita pastikan aman," kata Piter.
Selain pastikan listrik tidak padam, pihak sekolah penyelenggara UN berbasis komputer di Nusa Tenggara Timur yaitu SMK Negeri 1 Kota Kupang, telah menambah daya listrik sekolah agar mampu melayani kebutuhan saat pelaksanaan ujian nanti.
"Tambahan daya listrik ini untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan daya saat ujian berlangsung, yang tentunya akan mengganggu proses ujian siswa," katanya.
Menurut dia, dengan kondisi pemakaian komputer serentak dalam jumlah banyak, daya listrik yang ada di sekolah itu harus dalam kondisi stabil. Karena itulah, dibutuhkan penambahan daya, agar bisa memperlancar pelaksanaan ujian nasional tersebut.
Diakuinya, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer, sangat membutuhkan persiapan dan kesiapan banyak aspek, mulai dari arus listrik, jaringan telekomunikasi, peralatan dan sumber daya manusia.
Oleh karena itu, kata mantan Kepala Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang itu, perlu waktu untuk mempersiapkan semuanya. "Secara berangsur diyakini akan bisa dilaksanakan di seluruh sekolah," kata Piter.
Untuk tahun ajaran 2015 ini, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer baru akan dilaksanakan di satu sekolah yaitu SMK Negeri 1 Kota Kupang. Hal ini berkaitan dengan kesiapan perangkat dan sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya nanti.
Jumlah sekolah peserta ujian nasional di seluruh wilayah provinsi ini Tahun Ajaran 2015 untuk SMA/Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 442 sekolah dan SMK berjumlah 203 sekolah.
Sementara untuk peserta ujian nasional semua jenjang dari SD hingga SMA dan SMK berjumlah 287.814 siswa, dengan rincian untuk tingkat SMA/MA berjumlah 49.492 siswa, SMK 15.805 siswa.
Sedangkan untuk tingkat SMP berjumlah 95.682 peserta untuk SD berjumlah 118.000 siswa, SMA Luar Biasa berjumlah 63 peserta, Paket C berjumlah 4.854 peserta, Paket B berjumlah 3.882 siswa dan SMP Luar Biasa berjumlah 36 peserta