Selasa 17 Mar 2015 14:49 WIB

PVMBG: Gunung Slamet Masih Berstatus Waspada

Letusan abu akibat erupsi Gunung Slamet, terlihat dari Dusun Pratin, Desa Kutabawa, karangreja, Purbalingga, Jateng, Rabu (17/9)..   (foto : Idhad Zakaria)
Letusan abu akibat erupsi Gunung Slamet, terlihat dari Dusun Pratin, Desa Kutabawa, karangreja, Purbalingga, Jateng, Rabu (17/9).. (foto : Idhad Zakaria)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan Gunung Slamet masih berstatus waspada. Gunung yang terletak di Jawa Tengah itu, dalam beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan aktivitas.

"Iya, mengalami peningkatan aktivitas, gempa-gempa embusannya cukup banyak namun statusnya masih tetap 'Waspada'," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet PVMBG Pemalang, Sudrajat di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (17/3).

Saat disinggung mengenai kemungkinan status Gunung Slamet ditingkatkan kembali menjadi "Siaga", dia mengatakan bahwa hingga saat ini, belum ada tanda-tanda yang dapat dijadikan sebagai barometer untuk meningkatkan status itu.

"Saat ini, belum ada tanda-tanda ke 'Siaga'. Yang selalu kami imbaukan agar tetap menaati rekomendasi untuk tidak ada aktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet," jelasnya.

Berdasarkan data pengamatan visual yang dilakukan PVMBG pada 16 Maret 2015, pukul 06.00 WIB, hingga 17 Maret 2015, pukul 06.00 WIB, Gunung Slamet terhalang kabut dan saat terang, teramati embusan asap putih tebal dengan tinggi 100-500 meter.

Sementara dari sisi kegempaan, pada 16 Maret 2015 tercatat sebanyak 963 kali gempa embusan yang terekam di Gunung Slamet. Informasi yang dihimpun, warga yang bermukim di lereng Gunung Slamet sempat dikejutkan oleh suara dentuman keras sebanyak satu kali yang terjadi pada 13 Maret 2015, pukul 10.30 WIB.

Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, kembali mengalami peningkatan aktivitas setelah lima tahun "tertidur" sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng itu menjadi "Waspada" pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 21.00 WIB.

Oleh karena aktivitasnya cenderung meningkat, PVMBG pada 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet menjadi "Siaga". Setelah 12 hari berstatus "Siaga" dan aktivitasnya cenderung turun, PVMBG pada 12 Mei 2014, pukul 16.00 WIB, menurunkan status Gunung Slamet menjadi "Waspada".

Akan tetapi sejak 12 Agustus 2014, pukul 10.00 WIB, status Gunung Slamet kembali dinaikkan menjadi "Siaga" karena aktivitasnya cenderung meningkat.

Setelah menunjukkan penurunan aktivitas cukup lama, PVMBG pada 5 Januari 2015, pukul 16.00 WIB, menurunkan status Gunung Slamet dari "Siaga" menjadi "Waspada".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement