Selasa 17 Mar 2015 13:48 WIB
WNI gabung ISIS

Aher Terus Pantau Warga Ciamis yang Diduga Gabung ISIS

Kepala kantor Imigrasi kelas 1 Surakarta Djarot Sutrisno (kanan) beserta Darori kepala Kasi dan penindakan dan Keimigrasian (kiri),menunjukkan foto kopi Paspor WNI yang hilang di Turki di kantor imigrasi kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/2).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Kepala kantor Imigrasi kelas 1 Surakarta Djarot Sutrisno (kanan) beserta Darori kepala Kasi dan penindakan dan Keimigrasian (kiri),menunjukkan foto kopi Paspor WNI yang hilang di Turki di kantor imigrasi kelas 1 Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) terus memantau perkembangan informasi warga asal Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Bandung yang diduga bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Syriah (ISIS).

"Kita pantau terus. Saya mau komentar apa juga belum tahu. Bagaimana-bagaimananya tunggu saja, tunggu kabar," kata Aher usai beraudiensi dengan Pejuang Palestina dan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) di Gedung Negara Pakuan Bandung, Selasa (17/3).

Hingga saat ini dirinya masih menunggu kabar terbaru seperti dari Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian atas adanya dugaan adanya warga Jawa Barat yang bergabung dengan ISIS.

"Yang jelas kita masih menunggu kabar dari Kemenlu, apa yang harus dilakukan. Sekarang mungkin masih ditangani pemerintah pusat," katanya.

Dia pun enggan berspekulasi tentang motif warga Jabar tersebut pergi ke Suriah karena diajak oleh biro perjalanan wisata atau travel.

"Motivasinya apa. Apakah direkayasa orang, atau sadar sendiri, sangat mungkin saja jika mereka diajak piknik atau gimana. Mereka belum tentu masuk dalam kategori sadar berangkatkan. Mungkin saja diiming-imingi. Diajak orang. Jadi kita belum tahu," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada semua warga Jawa Barat untuk berhati-hati terhadap ajakan sekelompok orang di lingkungan sekitarnya.

"Semua pihak harus hati-hati terhadap lingkungan sekitar. Jangan mau diajak dengan ajakan tidak jelas. Ya pokoknya yang enggak jelas jangan diikuti," ucapnya.

Sebelumnya dikabarkan bahwa sebanyak 16 WNI yang diduga menjadi anggota ISIS satu di antaranya adalah warga Kabupaten Bandung, dan empat orang adalah warga Ciamis, Jawa Barat.

"Berdasarkan informasi yang kami peroleh bahwa ada satu WNI yang bernama Asyahnaz Yasmin binti Mahfuouzt Firdaus yang merupakan warga Kabupaten Bandung," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Sulistyo Pudjo Hartono, di Bandung (16/3).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement