REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan bertemu dengan sejumlah pejuang Palestina dalam audensi Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) di Gedung Negara Pakuan, Selasa (17/3). Aher mengatakan, pertemuan tersebut mayoritas membicarakan perjuangan bangsa Palestina melawan penjajah. Begitupun dengan bantuan dana.
"Kalau ada dana mereka pun meminta bantuan. Yang pasti siapa pun bangsa yang dijajah sudah kewajiban kita membantu," ujar Aher kepada wartawan, Selasa (17/3).
Terkait pertemuan sejumlah bangsa di Konfrensi Asia Afrika (KAA), Aher mengaku sangat bermakna. Apalagi, di antara peserta KAA pada tahun 65 kini sudah Merdeka, kecuali Palestina.
"Tahun itu semua negara peserta KAA sudah merdeka, kecuali Palestina. Jadi kalau peserta KAA mendorong kemerdekaan Palestina, saya pikir itu keharusan," katanya.
Aher enggan menyebutkan bantuan yang diberikan, karena menurutnya itu urusan dia dengan Sang Khalik. Yang pasti bantuan yang utama adalaha doa dan dukungan moril. "Itu bantuan paling jitu dan sangat kuat. Wajib hukumnya bagi bangsa yang merdeka untuk mendukung bangsa yang masih 'dijajah'," katanya.
Menurutnya, Palestina adalah negara yang dilindungi. Hal itu terbukti dengan sejumlah serangan yang dilancarkan 'penjajah' tidak mampu memporak-porandakan Gaza yang kecil.
"Sebaliknya yang menyerang malah kesalahan, kecapaian, dan keluar banyak biaya," katanya.