REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono menyebut langkah menggabungkan orang yang ada di kubu Aburizal Bakrie secara tidak langsung merupakan langkah islah secara riil.
"Ini jalan pembuka adanya islah secara riil dan rekonsiliasi partai Golkar," ujar Agung Laksono, Selasa (17/3).
Agung menyebut, saat ini memang masih ada beberapa kader yang masih canggung secara psikologis. Namun, Agung yakin lambat laun semua akan kembali merapat pada satu Golkar yang sama.
"Politik kan dinamis, pasti nanti lambat laun semua bisa jadi satu," ujar Agung.
Masuknya beberapa nama dari kubu Ical merupakan langkah pemersatu dari gap yang selama ini terjadi ditubuh Golkar. Nama seperti Satya Yudha, Mahyudin, Airlangga serta Robi merupakan tanda mulai bersatunya perpecahan yang semula terjadi.
Sesepuh Golkar Akbar Tanjung sudah lama melempar wacana untuk kedua kubu saling rekonsiliasi. Priyo selaku Wakil Ketua Umum Partai Golkar juga mengatakan menerima semua masukan untuk kebaikan Golkar.
Namun hingga kini Aburizal Bakrie, Ade Komarudin dan Bambang Soesatyo masih belum merespons tawaran Agung untuk bergabung. Agung sendiri sudah mencoba menghubungi secara personal kepada Ical soal tawaran tersebut.
Posisi dewan pertimbangan dan dewan kehormatan menjadi salah satu posisi yang ditawarkan Agung Laksono ke Ical.