Selasa 17 Mar 2015 08:43 WIB

514 WNI Disebut Bergabung dengan ISIS

Rep: c23/ Red: Karta Raharja Ucu
Militan ISIS kuasai Irak dan Suriah.
Foto: NBCnews
Militan ISIS kuasai Irak dan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok pelajar, mahasiswa dan pemuda yang terbagung dalam Kesatuan Islam Indonesia Antisara (KIIAS) meminta pemerintah bertindak cepat memberantas tumbuhnya ISIS di Indonesia. Selain merusak citra Islam, KIIAS mengklaim mereka memiliki data jika 514 warga negara Indonesia (WNI) sudah bergabung dengan ISIS, dimana enam di antaranya sudah meninggal dunia.

KIIAS pun menggelar aksi unjuk rasa di depan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, tepatnya di dekat kantor Kemenpolhukam, Selasa (17/3). Juru Bicara KIIAS, Ali Hamzah mengatakan aksi tersebut merupakan respon terhadap informasi 16 warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung bersama ISIS beberapa pekan lalu.

"Kita mengkhawatirkan kalau pemerintah Indonesia tidak bergerak cepat, akan ada deklarasi Islamic State di sini dengan persenjataan dan gerakan radikalnya," kata Ali kepada ROL, Selasa.

Dalam aksi tersebut, KIIAS mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Jussuf Kalla, bersama menteri luar negeri, dan Badan Intelejen Negara (BIN) mengambil langkah cepat guna menghapus penyebaran propaganda ISIS di Indonesia. KIIAS juga akan mengawal pemerintah Indonesia untuk menghentikan penyebaran ISIS di Indonesia.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement