Senin 16 Mar 2015 17:37 WIB

Banjir Indramayu Berimbas Hingga Jawa Tengah

Banjir di Jalur Pantura. Ilustrasi
Foto: Antara
Banjir di Jalur Pantura. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah menyatakan bahwa banjir yang terjadi di Indramayu, Jawa Barat, mengganggu operasional angkutan umum baik yang keluar maupun masuk ke Jawa Tengah dari arah barat. Hingga saat ini volume kendaraan yang masuk dari arah Jawa Barat cenderung turun.

"Ada kesulitan sejumlah kendaraan masuk dari arah Barat," kata Ketua Bidang Pembinaan Organisasi Organda Jateng Dedi Sudiardi, Senin (16/3).

Mengenai kondisi tersebut, pihaknya berharap agar aparat kepolisian terus membantu para pengemudi kendaraan, khususnya angkutan umum agar segera terbebas dari jalur tersebut.

"Kalau kondisi seperti ini memang sangat merepotkan, khususnya angkutan barang yang mengangkut bahan makanan segar maupun olahan," katanya.

Selain itu, dia juga mengimbau para pengemudi harus memenuhi kebutuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang mesti lebih besar dari biasanya. Menurutnya, jika kondisi macet baik karena banjir maupun jalan rusak, maka konsumsi BBM bisa hampir dua kali lipat dari biasanya.

"Solusi untuk saat ini mungkin bisa mencari jalan alternatif yang bebas banjir, tetapi pasti lebih jauh dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, kami minta segera ada solusi dari pihak berwenang," katanya.

Sebelumnya, sejak pukul 08.00 WIB, Polres Indramayu menutup jalur utama Pantura ke arah Jatibarang. Penutupan dilakukan sebagai dampak dari jebolnya tanggul Sungai Cimanuk dan berakibat pada kebanjiran yang ketinggiannya mencapai 70 cm. Dampak dari banjir tersebut, kendaraan baik dari Jakarta maupun sebaliknya terpaksa berhenti dan dilakukan pengalihan rute masih di kawasan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement