REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Sebagaian pelanggan jaringan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Boyolali, Jateng belakangan mengeluhkan maraknya tindak pencurian meteran air.
Pelanggan PDAM yang kehilangan meteran menanggung dua beban. Pertama, terganggu pemenuhan kebutuhan air. Lantaran begitu meteran terputus, saluran air terganggu. Kedua, pelanggan harus menanggung pengganti meteran yang hilang senilai Rp 300 ribu.
Pelaku diduga melakukan aksinya saat rumah korban dalam kondisi sepi dan malam hari. Pelanggan yang menjadi korban harus menanggung kerugian.
Salah satu korban, Suroto (55), warga Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali, mengaku, meteran air di kios miliknya di Singkil, Desa Karanggeneng, Kota, hilang disikat pencuri.
“Pelaku mencuri meteran air dengan mencongkel gembok kunci bok terbuat dari besi,'' katanya, Senin (16/3).
Akibat tindak pencurian tersebut, Suroto, harus menanggung kerugian. Soalnya, harus membayar biaya penggantian meteran air. Selain di Pulisen, pencurian serupa juga terjadi di kawasan Perumahan Singkil, Desa Karanggeneng, Kota Boyolali.
Seperti diketahui, pelaku melakukan aksi saat situasi rumah sepi. Modus seperti ini sudah berulang kali terjadi. Atau kondisi rumah dalam keadaan kosong danposisi meteran air berada diluar. Sehingga memudahkan pelaku melakukan aksi pencurian.
Pencuri sendiri tergolong nekat. Pelaku mengambil meteran air dengan cara mencongkel kunci dan gembok pada kotak meteran. Setelah itu, meteran diambil dengan memotong pipa PDAM. Begitu meteran terputus, air dengan sendirinya mengalir terus.
Korban pencurian meteran lain, Sri Rahayu (52), warga Perumahan Bumi Singkil Indah, mengaku, kali ini meteran PDAM miliknya sengaja diberi kotak khusus yang dilengkapi dengan tutup plat besi yang diberi kunci dan gembok.
Selain itu, meteran juga diletakkan didekat rumah sehingga lebih mudah pengawasan. Meski begitu, juga jadi sasaran kejahatan.
Biasanya, meteran yang dicuri meteran yang letaknya dekat jalan. Posisi ini memudahkan pelaku untuk melakukan aksi jahat.
Direktur PDAM Kabupaten Boyolali Cahyo Sumarso mengakui, belakangan marak pencurian meteran air. Terakhir, ada enam pelanggan di Perumahan Singkil yang melapor meteran air mereka hilang.
Ia belum tahu peruntukan alat meteran yang dicuri tersebut. Hanya saja, ia menegaskan, kasus tersebut sepenuhnya menjadi tanggung-jawab pelanggan.