REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 29 di antara 57 kelurahan yang tersebar di Kota Malang, Jawa Timur, masuk kategori kawasan pemukiman kumuh. Pemukiman ini akan ditata ulang hingga terwujud program bebas kawasan kumuh pada 2019.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Wasto, mengatakan luasan kawasan kumuh di Kota Malang mencapai 603 hektare yang tersebar di 29 kelurahan. Namun, saat ini pemkot sudah siap menjalankan program penanganan kampung kumuh. Bahkan tahun ini ada tiga kelurahan yang dijadikan target utama sekaligus percontohan penanganan kampung kumuh di Tanah Air, yakni Kelurahan Sukun, Kotalama, dan Tulusrejo.
"Pada pekan ini juga di tiga kelurahan tersebut akan diidentifikasi apa saja kebutuhan di wilayah itu untuk mengentaskannya dari kategori kawasan kampung kumuh. Targetnya akhir bulan Maret ini semuanya beres, bisa segera ditenderkan sehingga pada bulan April penanganan sudah bisa dilakukan," kata Wasto, Senin (16/3).
Untuk mengentaskan kampung kumuh tersebut, Pemkot Malang mendapatkan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dukungan yang diberikan PUPR diwujudkan dalam kucuran anggaran Rp 30 miliar pada tahap pertama. Kucuran dana Rp30 miliar pada tahap pertama tersebut, harus diserap pada tahun ini. Jika tidak, dana harus dikembalikan ke pemerintah pusat. Dana Rp 30 miliar itu untuk menangani tiga kelurahan yang menjadi fokus utama pengentasan kampung kumuh agar menjadi kampung ideal.
Dia menjelaskan penggunaan anggaran tersebut untuk perbaikan sanitasi, penerangan jalan, perbaikan drainase, jalan, serta ketersediaan air minum. Anggaran keseluruhan (secara nasional) untuk program penataan kawasan kampung kumuh tersebut sebesar Rp 3 triliun.
Sebelumnya, ada lima kelurahan telah mendapat bantuan pembangunan infrastruktur dan perbaikan rumah untuk keluarga masyarakat berpenghasilan rendah, yakni Kelurahan Kotalama, Polehan, Sukun, Tulusrejo, dan Balearjosari. Bantuan tersebut dari Kementerian Perumahan Rakyat yang disalurkan secara bertahap sejak tiga tahun lalu.