Senin 16 Mar 2015 01:45 WIB

Kerja Keras Perajin Mainan Tradisional Melawan Produk Impor

Pedagang mainan tradisional, Parman (42) menjajakan mainan tradisional yang dijualnya saat Car Free Day (CFD) di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (15/2).    (Republika/Raisan Al Farisi)
Pedagang mainan tradisional, Parman (42) menjajakan mainan tradisional yang dijualnya saat Car Free Day (CFD) di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (15/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pengrajin produk mainan tradisional harus berjuang keras untuk mendapatkan pasar dari serbuan produk permainan impor. Awaludi Fatjrie (27) peserta pameran Toys and Kinds Expo 2015 di Graha Siliwangi Kota Bandung mengatakan stan mainan tradisional pada pameran Toys and Kinds Expo di Bandung ini tak seramai stan yang menawarkan aneka mainan modern yang sudah populer.

Menurutnya, stan yang manawarkan permainan tradisional selalu sepi pembeli. Beda hal bila permainan tradisional itu dijajakan pada acara hari bebas kendaraan atau acara pola asuh dan pendidikan. "Di sana (saat dijajakan di hari bebas kendaraan) tanggapan masyarakat bagus, terutama bagi permainan tradisional," katanya, Ahad (15/3).

Ia mengeluhkan serbuan mainan modern impor yang masuk ke pasar dalam negeri berdampak terhadap keberadaan permainan tradisional di Indonesia. Menurut dia, mainan modern yang telah populer kebanyakan didukung dari berbagai sarana, seperti film, iklan dan teknologi. Wajar bila masyarakat sekarang lebih mengenal mainan modern daripada mainan tradisional.

Pemuda asal Yogyakarta ini mengatakan dukungan yang serupa juga diperlukan oleh pengrajin mainan tradisional. Menurut dia, pengrajin mainan tradisional membutuhkan dukungan pemerintah serta masyarakat agar permainan tradisional tetap bertahan dan bisa mengikuti permintaan pasar.

"Seharusnya masyarakat menilai mainan tak cuma dipakai buat bermain, tapi perlu menggali juga nilai apa dan bagaimana mainan itu bisa memberi manfaat kepada diri sendiri, sesama dan lingkungan," katanya.

Abdul Aziz (38), salah seorang pembeli mainan tradisional mengharapkan adanya inovasi baru agar permainan tradisional kian diminati masyarakat. Dia menyarankan agar mainan tradisional tidak hanya terbuat dari kayu. Menurutnya, perajin bisa mencoba berinovasi dengan bahan metal agar lebih menarik. Menurut Aziz permainan tradisional mampu membuatnya bernostalgia tentang masa kecilnya sekaligus permainan rakyat tempo dulu.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement