Ahad 15 Mar 2015 23:42 WIB

Diguyur Hujan Enam Jam, Banjir Kepung Wilayah Perkotaan Majalengka

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Banjir
Foto: VOA
Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Majalengka selama enam jam, pada Ahad (15/3), membuat hampir seluruh kawasan di wilayah itu dilanda banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga melanda jalan dan pertokoan.

Berdasarkan pantauan, hujan mulai mengguyur sejak sekitar pukul 14.00 WIB hingga 20.00 WIB. Sekitar pukul 19.00 WIB, banjir mulai terjadi hampir di setiap sudut kota. Di antaranya, Jalan Makmur, Jalan Kartini, Jalan Gerakan Koperasi, Kelurahan Majalengka Kulon, dan Kelurahan Munjul. 

Tak hanya itu, sepanjang Jalan KH Abdul Halim yang merupakan jalan utama kota Majalengka, juga tak luput dari genangan banjir.

Genangan banjir di sejumlah ruas jalan tersebut menyebabkan kemacetan panjang kendaraan hingga sekitar lima kilometer. Pasalnya, kendaraan harus berjalan perlahan saat melewati genangan banjir. Bahkan, tak sedikit sepeda motor yang mogok karena mesinnya terkana air.

Petugas terlihat menutup sejumlah ruas jalan akibat tingginya genangan air dan mengalihkannya ke jalur alternatif. 

''Saya tinggal di kota Majalengka sudah puluhan tahun. Baru pertama kali ini mengalami banjir,'' ujar Ketua RW 13 Majalengka Kulon, Andi Askar.

Banjir juga terlihat merendam kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Majalengka di Jalan Gerakan Koperasi hingga setinggi lutut orang dewasa. Tak hanya itu, Polsek Majalengka dan Koramil Majalengka juga terendam banjir.

Selain di perkotaan, bencana banjir juga melanda wilayah Kecamatan Panyingkiran dan Kecamatan Kadipaten. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Tatang Rahmat membenarkan adanya bencana banjir tersebut. Pihaknya pun sedang memantau ke lapangan untuk melihat kondisi terkini. 

''Kami sudah menurunkan tim. Mereka akan menyisir kawasan mana banjir terparah terjadi,"ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement