REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak empat Kapal Perang (KRI) milik Komando Armada Barat (Koarmabar) TNI AL berhasil melakukan penyelamatan terhadap tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di perairan Anambas, Kepulauan Riau. Penyelamatan itu dilakukan lantaran Kapal Motor (KM) yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam di sekitar utara Tanjung Tondan, Pulau Bintan, pada Ahad (15/3) dini hari waktu setempat.
Pada Sabtu (14/3) malam waktu setempat, Gugus Keamanan Armada Barat (GKBA) menerima laporan dari ibu Nurjanah selaku pemilik kapal dengan nama KM 'Nurah' tersebut. Kapal itu mengalami kebocoran dan bakal tenggelam dan dikhawatirkan bakal tenggelam.
Alhasil, GKBA mengirimkan tiga kapal unsur pengamanan laut, yang memang tengah melaksanakan patroli. Kapal-kapal tersebut adalah KRI Siribua yang tengah berada di Selat Singapura, KRI Barakuda, yang berada di Selat Phillips, dan KRI Pattimura di utara Batam.
Tidak hanya itu, GKBA juga berkoordinasi dengan Gugus Tempur Laut Barat (GPBA) untuk ikut mengirimkan bantuan. Akhirnya KRI Kalahitam dikirim untuk membantu evakuasi seluruh penumpang dan ABK kapa 'Nurah' tersebut. Setelah melakukan penyisiran di sekita lokasi kejadian, KRI Siribua dan KRI Kalahitam akhirnya berhasil menemukan korban yang telah berada di liferaft dan sekoci.
Korban pun kemudian dievakuasi ke KRI Siribua. ''Jumlah korban sebanyak 20 orang dalam keadaan selamat terdiri atas delapan ABK kapal dan 12 orang penumpang. Sedangkan untuk kapal Nurah sudah tenggelam di posisi tersebut,'' ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksma TNI Manahan Simorangkir, berdasar laporan Pangarmabar, Laksda TNI TNI Taufiqurrahman, yang diteruskan kepada media, Ahad (15/3).
Kemudian, setelah diberi perawatan dan selimut di KRI Siribua, korban penumpang dan ABK Kapal dipindahkan ke KRI Pattimura. Pemindahan ini dilakukan untuk membawa korban ke Dermaga Batu Ampar, Batam, guna mendapatkan perawatan lanjutan.
Dari 20 penumpang itu terdapat empat Wargna Negara Asing (WNA), yang merupakan bagian dari tim survey dan mitra kerja dari KKP. Mereka berasal dari Amerika Serikat dan Australia. Keempat WNA itu adalah, Mark Van Nydeck Erdmann (Warga Negara Amerika), Gerald Robert Allen (Warga Negara Australia), Luna De Vantier (Australia), dan Emre Turak (Australia).