REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Satu power plant atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang baru selesai dibangun siap masuk dalam jaringan interkoneksi listrik Sumatera. PLTU Banjarisari yang merupakan power plant mulut tambang siap memasok listrik di Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) dengan kapasitas 2 x 110 MW.
''Sekarang kami sedang dalam tahap komisioning atas beberapa subsistem di power plant sebelum nanti masuk ke jaringan PT PLN. Pada prinsipnya, pembangunan PLTU Banjarsari sudah selesai dan siap memasok listrik ke jaringan interkoneksi Sumatera,” kata Dadan Ruswandana, Direktur Utama PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI), Sabtu (14/3).
Selain itu, menurut Dadan, PLTU Banjarsari juga harus melakukan sinkronisasi dengan sistem Scada (Supervisory Control and Data Aqcuisition) PT PLN sehingga sistem pengolahan datanya terintegrasi guna mensupervisi, mengendalikan dan mendapatkan data secara real time.
''PLTU Banjarsari juga harus melakukan tes kehandalan selama 30 hari tiada terhenti,'' katanya. ''Karena jika terhenti, harus diulang kembali dari awal.''
PLTU mulut tambang Banjarsari merupakan PLTU berkapasitas 2 x 110MW berlokasi di kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel). Pembangunan dan operasional dilakukan anak perusahaan PT Bukit Asam (PTBA) Tbk yaitu PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI) perusahaan patungan PTBA Tbk sebagai pemegang saham mayoritas dengan PT Pembangkit Jawa Bali (PTPJB) --anak perusahaan PT PLN-- dan perusahaan swasta PT Navigate Innovative Indonesia (NII).