Sabtu 14 Mar 2015 16:57 WIB

Pengelola Tingkatkan Keamanan Candi Prambanan, Ada Apa?

Petugas membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Jateng, Senin (17/2).   (Antara/Regina Safri)
Petugas membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Jateng, Senin (17/2). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta meningkatkan pengawasan dan keamanan terhadap Candi Prambanan dan candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama saat berlangsungnya kegiatan keagamaan. Ketua Kelompok Kerja Perlindungan BPCB Yogyakarta Muhammad Taufik mengatakan langkah ini sebagai antisipasi. 

"Karena berdasarkan informasi yang kami terima tempat-tempat tersebut menjadi target pengeboman Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS)," kata dia, Sabtu (14/3).

Menurut dia, peningkatan pengamanan ini sudah dilakukan di Candi Borobudur, Jawa Tengah, sejak Januari 2015. Kemudian pada Maret 2015 dia juga melakukan pengawasan untuk Candi Prambanan. Ia mengatakan berkaca pada kejadian 21 Januari 1985, stupa-stupa Candi Borobudur mendapat serangan, sehingga candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut hancur karena dibom oleh sekelompok orang.

Taufik mengatakan peningkatan pengawasan keamanan ini terutama dilakukan pada saat candi digunakan sebagai berbagai kegiatan. Salah satunya upacara keagamaan Tawur Agung oleh umat Hindu pada 20 Maret 2015 atau sehari sebelum Nyepi yang akan digelar di pelataran Candi Prambanan. Beberapa hari sebelumnya, kata dia, pengawasan harus lebih ditingkatkan.

Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti mengatakan selain petugas satpam yang selalu melakukan pengawasan di Candi Prambanan, saat ini polisi khusus (polsus) untuk pengawasan cagar budaya turut mengintensifkan pengamanan.

BCPB memiliki 10 polsus, yang bertugas melakukan pengawasan dan pengamanan objek-objek peninggalan sejarah budaya. Menurut dia, peningkatan keamanan ini tidak hanya dilakukan khusus di Candi Prambanan saja tetapi juga di beberapa candi yang masih dalam wilayah DIY seperti kompleks Candi Ratu Boko, Kalasan, dan Sari.

"Lokasi-lokasi tersebut selalu dipantau melalui 'closed circuit television' (CCTV)," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement