Sabtu 14 Mar 2015 13:53 WIB

Khawatir ISIS, Pengiriman TKI Diperketat

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memperketat pengiriman TKI ke Timur Tengah. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan jaringan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merekut calon TKI sebagai anggotanya.

"Kami perketat dari segi teknis, dan juga kami bekali wawasan kebangsaan saat mereka dalam masa pembekalan akhir pemberangkatan (PAP) dan "welcoming program" di negara penempatan," kata Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, Sabtu.

Menurut Nusron, dengan pembekalan nilai kebangsaan maka semakin mengentalkan nasionalisme dalam diri calon TKI, sehingga ke-Indonesia-an dan keislaman mereka tidak akan goyah dengan ISIS. Nusron menjelaskan saat ini pengiriman TKI ke Negara di Timur Tengah hanya untuk sektor formal, karena untuk sektor informal sudah ditutup.

Dengan adanya masa PAP dan 'welcoming' program, sebenarnya sangat kecil peluang mereka akan menjadi korban rekrutmen ISIS. Apalagi, setiap pengajuan izin kerja ke luar negeri juga harus ada kontrak dari perusahaan negara penempatan. Nusron mengaku pihaknya juga sudah pernah menolak permohonan dari mitra agency yang tidak dikenal.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengatakan pihaknya sedang menyelidiki modus baru rekrutmen ISIS menggunakan biro perjalanan. Selain itu, BIN juga mewaspadai perekrutan ISIS melalui para agen penyalur TKI ilegal.

 

 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement