Sabtu 14 Mar 2015 08:04 WIB

Program Transmigrasi akan Diintegrasikan dengan Pertanian

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa masalah transmigrasi, selain perbaikan infrastruktur dan perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM), kawasan transmigrasi juga harus terpadu dengan daerah pertanian.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mencanangkan transmigrasi ke depan, menjadi program andalan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi angka pengangguran.

"Transmigrasi harus berintigrasi dengan daerah pertanian. Agar bisa memaksimalkan potensi daerah-daerah yang selama ini tidak tersentuh pembangunan," ujar Marwan di Jakarta, Jumat (13/3).

Program transmigrasi yang terintegrasi dengan daerah pertanian diyakini akan mampu mengembangkan pola agribisnis yang meliputi pertanian, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Karena itu, pihaknya akan mengarahkan agar program tersebut dapat mendukung pembangunan kawasan secara nasional maupun regional.

Selama ini, imbuh Marwan, program transmigrasi telah memberikan kontribusi kongkrit terhadap kemajuan suatu wilayah. Kontribusi transmigrasi di aspek kewilayahan, kata dia, kurang lebih melahirkan 104 kabupaten/kota, 383 kecamatan, 3.055 desa, 696 satuan permukiman. 

"Bahkan pembentukan dua ibu kota provinsi yakni Sulawesi Barat di Mamuju, dan Bulungan di Kalimantan Utara, serta 44 Kota Terpadu Mandiri (KTM) yang tersebar di luar Jawa," kata politikus PKB tersebut.

Walaupun membutuhkan dana yang tidak sedikit, Marwan yakin selama lima tahun ke depan, program transmigrasi bisa dipoles dan menjadi daya tarik bagi masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement