REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Para pekerja Pertamina yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan (SPPBB) menuntut pemerintah agar menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam sepenuhnya ke Pertamina. Pasalnya, Pertamina siap dan mampu mengelola blok tersebut tanpa melibatkan asing.
"Kami menuntut Presiden Jokowi menyerahkan 100 persen pengelolaan Blok Mahakam ke Pertamina,’’ tegas Ketua Umum SPPBB, Priyo Titi Budhi dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (12/3) malam.
Priyo menjelaskan, pengelolaan Blok Mahakam sepenuhnya oleh Pertamina telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010. Apalagi, Pertamina terbukti mampu meningkatkan produksi di sejumlah blok.
Priyo menyebutkan, peningkatan produksi itu seperti yang terjadi di Blok ONWJ (Offshore North West Java) yang diambil alih dari BP dan di Blok WMO (West Madura Offshore) setelah mengambil alih dari Kodeco. Selain itu, Pertamina juga berhasil melakukan ekspansi ke Aljazair dan Irak.
Priyo menambahkan, keputusan pemerintah dimana Total E&P Indonesie masih dilibatsertakan dengan porsi saham 30 persen untuk mengekplorasi kekayaan alam Blok Mahakam adalah keputusan yang didasarkan atas kepentingan dan keuntungan sekelompok orang/golongan dengan mengatasnamakan pemerintah. Menurutnya, hal tersebut mempertontonkan sebuah drama anti kepentingan nasional.
Priyo menilai, episode Blok Cepu terulang kembali di Blok Mahakam. Dengan alasan klasik pemerintah, demi menjaga kelangsungan produksi, tidak cukup modal dan SDM.
"Kami tegaskan bahwa Pertamina siap dan mampu mengelola Blok Mahakam tanpa melibatkan asing,’’ tegas Priyo.
Priyo pun mengajak segenap komponen bangsa, para tokoh kebangsaan, agamawan, penggiat kemandirian bangsa, dan aktivis mahasiswa untuk menuntut kepada Presiden Jokowi agar membabat habis para komprador asing di lingkungan kementerian. Hal itu terutama komprador asing di Kementrian BUMN dan ESDM.
"Kami juga mendorong dan mendukung langkah-langkah strategis yang telah dan akan ditempuh oleh Federasi SPPB untuk mewujudkan pengelolaan Blok Mahakam 100 persen ke tangan Pertamina,’’ tandas Priyo.