Kamis 12 Mar 2015 23:02 WIB

Dinamika DPR Tertuju ke Kisruh Parpol

Rep: C14/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengesahan RAPBN p 2015. Anggota DPR RI mengikuti Sidang Paripurna pengesahan RAPBN p 2015 di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (13/2).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengesahan RAPBN p 2015. Anggota DPR RI mengikuti Sidang Paripurna pengesahan RAPBN p 2015 di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, perkembangan yang terjadi di DPR RI kini cenderung berkutat pada kisruh internal partai-partai.

Sehingga, bila dibandingkan dengan permulaan DPR RI periode ini bekerja, dinamika yang ada bukan lagi antarkoalisi, namun sudah mengerucut ke organisasi partai.

"Ada dinamika, pasti. Hanya sekarang masalahnya, tertuju khususnya ke partai. Dinamika di DPR jadi tak terlalu dinamis," kata Siti Zuhro saat dihubungi ROL, Kamis (12/3).

Siti melihat, dinamika yang berkisar soal organisasi partai-partai ini justru mulai mengaburkan koalisi oposisional hitam-putih. Siti mengatakan, hal itu tampak dari banyaknya politikus dari partai anggota koalisi propemerintah yang mengkritik kebijakan Presiden Jokowi.

Apalagi, setelah Kemenkum HAM dinilai telah melakukan intervensi terhadap PPP dan Golkar. Maka, kata dia menjelaskan, ada kekhawatiran bahwa partai-partai lain akan mengalami nasib serupa.

"Makanya, tak ada oposisi yang signifikan terhadap pemerintah. Hak angket itu, misalnya, akan dimunculkan oleh anggota-anggota dewan yang menilai, perlakuan pemerintah kurang //fair// menyangkut masa depan partai," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement