REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Robohnya jembatan gantung yang menghubungkan antara Kampung Sinday dan Kampung Pasir Eurih, menjadi indikasi ketidakseriusan Pemkab Lebak menangani Jembatan rusak,
Padahal Pemprov Banten melalui bantuan keuangan untuk kabupaten/ kota telah menganggarkan untuk pembangunan banyak jembatan gantung di Kabupaten Lebak dan Padeglang.
Anggota Komisi V DPRD Banten Fitron Nur Ihksan mendorong Pemerintah Provinsi Banten untuk memastikan pelaksanaan pembangunan jembatan harus memperhatikan prioritas jembatan mana yang harus didahulukan.
"Buat listing kerawanan jembatan yang ada agar dapat diselesaikan secara bertahap," kata Fitron, Kamis (12/3).
Fitron juga mengatakan, selama tiga tahun terakhir persoalan robohnya jembatan banyak terjadi di Lebak dan Pandeglang. Padahal perhatian Pemerintah Provinsi Banten dari sisi anggaran sudah memberikan bantuan kepada Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
"Namun hal ini masih mengemuka (jembatan roboh). Mohon Pemerintah Provinsi Banten memberikan kabar efektivitas dan realisasi pembangunan jembatan gantung di dua kabupaten harus transparan dan partisipatif," ugkapnya.
Pemerintah Provinsi Banten juga harus dapat menyajikan data terkait berapa jembatan yang ada dan kondisi terakhir jembatan tersebut.
"Harus ada data, berapa jumlah jembatan? Berapa yang rusak? Berapa banyak jembatan gantung baru yang dibutuhkan untuk menciptakan akses masyarakat terisolir? Berapa yang sudah di bangun pemerintah? sisanya berapa dan kapan bisa diselesaikan?" kata Fitron.
Karena, lanjut Fitron, jika pemerintah tidak mampu menyajikan data-data tersebut, artinya pemerintah tidak hadir dalam mengentaskan keterisolasian warga.
Diketahui, Jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Sinday, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, yang menghubungkan Kampung Pasir Eurih, Desa Tambak Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten terputus, Selasa (10/3). Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tapi puluhan anak sekolah daser (SD) mengalami luka-luka.
Saat ini, untuk sarana penyebrangan sementara, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak yang menurunkan perahu karet untuk menyeberangkan masyarakat. C81/Hilman Fauzi