Kamis 12 Mar 2015 16:39 WIB

Lima Warga Meninggal Akibat Leptospirosis

Rep: Yulianingsih / Red: Dwi Murdaningsih
Leptospirosis
Foto: wikipedia.org
Leptospirosis

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hingga Maret 2015 ini tercatat ada lima warga Kota Yogyakarta yang meninggal akibat leptospirosis. Kasus ini dikhawatirkan akan meningkat karena musim hujan masih berlangsung.

"Hingga pertengahan Maret ini tercatat ada 14 kasus leptospirosis dan lima diantaranya meninggal," kata District Surveilannce Officer Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Rubangi, Kamis (12/3).

Warga yang meninggal tersebut dari Prawirodirjan Gondomanan, serta Patangpuluhan Wirobrajan dan Pakualaman.  Dibandingkan 2014 lalu sudah terjadi peningkatan korban meninggal akibat kencing tikus tersebut. Berdasarkan data pada 2014 lalu terdapat 23 kasus leptosirosis dan satu orang diantaranya meninggal.

"Sebagian besar kasus ditemukan di daerah bantaran sungai," katanya.

Diduga kencing atau kotoran tikus yang sudah terinfeksi banteri leptosfira ini mengalir bersama air hujan. Dan menginfeksi warga melalui aliran air tersebut yang tersntuh kulit yang luka.

Dinkes Kota Yogyakarta juga sudah memberikan surat edaran ke wilayah untuk giat kerjabhakti dalam rangka pemberantasan sarang tikus.  Pencegahan leptospirosis sendiri bisa dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Bagi masyarakat yang kontak langsung dengan tikus, juga diminta untuk mencuci bersih dengan sabun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement