REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ari Santoso mengatakan Kemendikbud mempersilahkan Madrasah Ibtidaiyah untuk bergabung agar bisa mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN).
"Kami sangat tebuka sekali untuk bergabungnya kembali MI, itu jelas keinginan Mendikbud," ujar dia saat dihubungi Republika Rabu (11/3).
Pernyataan tersebut dipicu karena reaksi masyarakat yang mengganggap ada diskriminasi kepada siswa madrasah yang tidak bisa melanjutkan keikutsertaan dalam kejuaraan OSN. Sebelumnya ada tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berhasil menjuarai OSN tetapi tak bisa melajutkannya ke tingkat provinsi Jawa Tengah.
Dinas Pendidikan Semarang beralasan bahwa sesuai petunjuk teknis (Juknis), siswa madrasah hanya bisa mengikuti OSN sampai jenjang Kabupaten/Kota saja.
Ketiga MI tersebut adalah MI Al Bidayah di Desa Candi, Kecamatan Bandungan juara pertama mata pelajaran (mapel) matematika, MI Wonokasihan Jambu juara pertama mapel IPA dan MI Kalirejo, Ungaran Timur, sabet juara ketiga mapel IPA.