Rabu 11 Mar 2015 22:23 WIB

LPPOM MUI akan Lakukan Analisa Titanium Dioksida pada Dunkin Donuts

Rep: c83/ Red: Dwi Murdaningsih
Donat (Ilustrasi)
Foto: Allwomenstalk
Donat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengaku belum mengetahui apakah produk Dunkin Donuts Indonesia mengandung titanium dioksida atau tidak. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim. Ia mengatakan, perlu dilakukan penelitian dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut.

Menurutnya, produk Dunkin Donuts Indonesia sudah memiliki sertifikat halal dari LPPOM MUI. Untuk memperoleh sertifikat halal, LPPOM MUI tidak melakukan penelitian terkait bahan berbahaya dan beracun. Ini dikarenakan, untuk mendeteksi suatu produk berbahaya dan beracun menjadi tanggung jawab BPOM. Jika suatu produk sudah beredar itu artinya sudah melewati kajian BPOM dan bebas dari bahan kandungan beracun dan berbahaya. Inilah salah satu asumsi yang digunakan LPPOM dalam memberikan sertifikat halal pada suatu produk. 

"Kalau gula itu saya belum dengar dan kita belum menemukan gula yang mengandung titanium dioksida ya. Belum ada kajian disitu. Nanti kita coba telusuri kembali. Karena saya baru mendengar kasusnya ini kan. Coba nanti saya cek. Artinya kita memang harus melakukan analisa lebih lanjut," ujar Lukmanul Hakim kepada Republika, Rabu (11/3).

Ia melanjutkan, LPPOM MUI juga belum mendapatkan laporan baik dari DD Indonesia ataupun BPOM terkait kandungan titanium dioksida tersebut. Selain menunggu laporan dari BPOM, LPPOM MUI juga akan melakukan pengkajian yang nantinya akan digunakan sebagai data pembanding.

Jika nanti ditemukan kandungan titanium dioksida maka LPPOM MUI akan meminta pihak DD Indonesia untuk mengganti bahan tersebut menjadi bahan yang tidak berbahaya jika dikonsumsi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement