Rabu 11 Mar 2015 17:46 WIB

Kementan Kucurkan Dana Perbaikan 5.000 Hektare Saluran Irigasi Indramayu

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/1).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/1).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kementerian Pertanian mengucurkan bantuan perbaikan saluran irigasi yang mengairi 5.000 hektare tanaman padi di Kabupaten Indramayu. Bantuan itu akan ditambah untuk menunjang peningkatan produksi padi.

"Hari ini juga (bantuan perbaikan saluran irigasi 5.000 hektare) turun. Itu untuk Indramayu saja, dan ini terbesar sepanjang sejarah’’ ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat ditemui di sela panen raya perdana musim tanam 2014/2015 di Desa Sukamelang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/3).

Amran berharap bantuan tersebut segera direalisasikan. Jika Pemkab Indramayu berhasil mencapai target perbaikan saluran irigasi 5.000 hektare dalam waktu dua bulan kedepan, maka dia berjanji akan mengucurkan bantuan serupa untuk salruan irigasi yang mengairi 20 ribu hektare.

Tak hanya saluran irigasi, Amran menyatakan pemerintah telah menganggarkan bantuan perbaikan embung dalam dana alokasi khusus. Dia bertekad akan memperbaiki berbagai infrastruktur pertanian di Indonesia.

"Kita akan perkuat pertanian di Indonesia," tegas Amran. 

Dalam kesempatan itu, Amran menanyakan kesiapan Bupati Indramayu, Anna Sophanah, untuk menyelesaikan perbaikan saluran irigasi yang mengairi lahan seluas 5.000 hektare dalam jangka waktu dua bulan kedepan. Bupati pun menyatakan kesiapannya untuk memenuhi target perbaikan saluran irigasi tersebut.

Anna mengungkapkan, sebagai daerah lumbung padi untuk menjaga ketahanan pangan nasional, Kabupaten Indramayu memang mengalami sejumlah kendala dalam bidang infrastruktur pertanian. Dia menyebutkan, 60 persen jaringan saluran tersier di Kabupaten Indramayu dalam kondisi rusak berat.

Selain itu, tambah Anna, tingkat sedimentasi pada daerah irigasi Rentang, Cipanas dan Cipancuh yang mengairi 6.500 hektare sawah, juga tinggi. Karena itu, dibutuhkan upaya normalisasi.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, menambahkan, masalah kerusakan saluarn irigasi memang telah membuat produksi padi di Jabar bagian utara menjadi tidak optimal. 

Heryawan menyebutkan, luas lahan sawah di Jabar bagian utara mencapai 80 persen dari total luas lahan sawah di Jabar. Namun, IP-nya hanya 1,8. Sedangkan Jabar bagian selatan yang luas lahannya hanya 20 persen, IP-nya bisa mencapai 2,8.

"Kalau IP di Jabar bagian utara bisa mencapai 2,8, maka target tambahan dua juta ton produksi padi sangat mudah tercapai,’’ tandas Heryawan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement