REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengkritisi lambannya pemerintah melaksanakan eksekusi mati. Lambannya pemerintah dalam mengambil keputusan, lanjut Fadli, membuat segala macam ekses terjadi.
"Negara-negara yang tadinya bersahabat dengan kita sekarang ini di dunia internasional semakin memojokkan kita. Karena pemerintah ini mau memutuskan apa pun sangat lambat. Mau eksekusi lambat sekali, tidak eksekusi juga tidak jelas," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/3).
Fadli mengatakan, pemerintah harus bisa mengambil keputusan secara cepat. Jika tidak, berbagai dampak akan muncul, bahkan akan mengancam kepentingan nasional Indonesia.
"Karena kalau sudah ada sekjen PBB, pemerintah negara lain, presiden perancis, negara-negara yang selama ini dikenal bersahabat dengan Indonesia dan saat ini merasa tak dikasih muka oleh Indonesia, maka kita juga nanti di forum-forum internasional akan dikucilkan," katanya.
"Mungkin presiden tidak mengerti implikasi hubungan luar negeri. Karena telah lamban mengambil keputusan," ujar Fadli lagi.
Tak hanya terhadap eksekusi mati. Fadli menilai lambannya pemerintah dalam mengambil sikap juga terlihat dalam kisruh KPK-Polri.
"Contohnya, seperti menyikapi persoalan KPK-Polri, itu menunjukkan pemerintahan ini adalah pemerintahan yang gamang, ragu-ragu dan tidak mampu mengambil keputusan dengan tegas," ujarnya.