REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam lima minggu ke depan, peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 akan dilaksanakan di Bandung. Dalam perhelatan internasional tersebut, sebanyak 109 negara dipastikan hadir.
"109 negara akan hadir dalam Peringatan KAA ke-60," ujar Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan selaku penanggungjawab peringatan KAA ke-60 di Bandung, Rabu (11/3).
Terkait banyaknya petinggi negara yang hadir dalam perhelatan ini, Luhut menekankan agar kepolisian dan militer bisa menjaga keamanan dengan baik. Ia ingin agar acara dapat memberi kesan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan peringatan KAA dengan tertib, aman, bersih dan teratur.
Para tamu undangan nantinya akan diangkut dalam empat kali penerbangan. Selisih dari tiap penerbangan ini ialah 20 menit. Nantinya, penanganan di bandara akan dilakukan dengan sistem keamanan level kepala negara. Tidak ada perbedaan perlakuan antara pimpinan dari negara besar ataupun kecil.
Perbedaan penanganan hanya ada dalam segi pembiayaan. Bagi undangan dari negara-negara yang tergolong kurang mampu, Pemerintah akan membantu pembiayaan dalam menghadiri peringatan KAA ini. Sedangkan untuk negara-negara yang tergolong makmur, biaya sepenuhnya akan ditanggung oleh negara yang bersangkutan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyatakan ada 19 negara observer di luar negara KAA yang hadir. Negara-negara tersebut di antaranya Norwegia, Rusia, Chili, Venezuela dan Kuba.
"Korea Utara berada di wilayah Asia, otomatis juga diundang hadir," terang Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.