REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), mengalami kendala saat pemberian imunisasi Difteri Pertusis Tetanus (DPT) tahap dua pada Maret 2015. Anak-anak yang berstatus pelajar sekolah, mengalami trauma melihat jarum suntik.
"Kendala tersebut, terjadi saat pemberian imunisasi di sekolah-sekolah yang ada di Kota Padang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, Eka Lusti, Rabu (11/3).
Ia mengatakan, bedasarkan pantauan petugas di sekolah-sekolah, siswa tersebut menjadi trauma melihat jarum suntik saat pemberian imunisasi tahap pertama satu bulan lalu.
"Karena takut dengan jarum suntik tersebut, siswa-siswa di sekolah ada yang kabur ketika petugas datang ke sekolah untuk pemberian imunisasi," lanjutnya.
Dengan demikian, pemberian imunisasi di sekolah-sekolah tidak semua siswa mendapatkannya. "DKK Padang akan mendata ulang sekolah-sekolah yang siswanya belum diberikan imunisasi, setelah terdata kita akan memberikan imunisasi susulan kepada siswa-siswa tersebut," katanya.
Ia menyebutkan, sejak imunisasi tahap dua dimulai pada Maret ini, sampai sekarang pemberian imunisasi tersebut sudah berjalan
sekitar 20 persen.
Sementara itu, imunisasi tahap satu sudah rampung sebanyak 83,9 persen, keterlambatan ini terjadi karena di beberapa daerah aksesnya sulit ditempuh serta faktor teknis lainnya.
"Untuk tahap tiga akan dilaksanakan enam bulan setelah imunisasi tahap pertama," ujarnya.