REPUBLIKA.CO.ID,RAJANGLEBONG -- Warga Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu menanam pohon pisang di lokasi jembatan rusak yang tidak kunjung diperbaiki, Selasa (10/3).
"Tanaman pisang ini sebagai bentuk kekecewaan kami lambatnya Pemrov Bengkulu memperbaiki kerusakan jembatan Kalong ini. Selain itu, tanaman pisang ini juga akan menjadi peringatan bagi kendaraan yang lewat, karena walaupun sudah ada rambu-rambu peringatan tetapi masih ada kendaraan yang sering terjebak," kata Ade (55) salah seorang warga Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang.
Aksi penanaman pisang yang dilakukannya tersebut, kata dia, tidak bermaksud untuk melecehkan pihak manapun. Namun, sebagai ungkapan masyarakat setempat yang merasa prihatin dengan kondisi jembatan yang menjadi kewenangan provinsi di daerah itu.
Kondisi jembatan itu saat ini sudah semakin parah sehingga membahayakan kendaraan dan orang yang lewat baik dari arah Kota Lubuklinggau menuju Bengkulu atau pun sebaliknya. Apalagi jembatan ini setiap harinya dilewati ratusan kendaraan besar dan kecil sehingga potensi timbulnya korban semakin besar.
Untuk itu dia mengharapkan Pemprov Bengkulu segera merealisasikan perbaikan jembatan Kalong di daerah itu, sehingga tidak akan menimbulkan korban serta memudahkan arus kendaraan yang akan lewat di daerah ini.
Sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari dapil Rejanglebong, Herizal Apriansyah mengatakan, perbaikan jembatan dan jalan negara tersebut akan dilakukan oleh Pemprov Bengkulu dengan besaran anggaran mencapai Rp 8 miliar.