REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Austria untuk Indonesia, Andreas Karabaczek siang ini menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta. Pertemuan ini dilakukan untuk menjalin kerjasama memperbaiki lukisan Affandi yang tak terawat serta merestorasi gedung museum.
"Mencari kesempatan untuk bekerjama antara Indonesia dan Austria. Salah satu poin yang kami bicarakan adalah masalah kebudayaan. Kami berdiskusi mengenai keadaan lukisan dari pelukis terkenal di Indonesian, Affandi," kata Karabaczek di kantor Wapres, Selasa (10/3).
Karabaczek mengatakan, kondisi beberapa lukisan karya Affandi ini sudah mulai tua dan dikhawatirkan justru akan rusak. Sehingga, Austria membawa para ahlinya untuk melihat kondisi lukisan Affandi di Museum Affandi Yogyakarta.
"Dan untuk tahap pertama akan direstorasi sedikit lukisan tersebut. Tetapi jangka panjang akan baik jika akan membangun kerjasama yang lebih dalam. Pertama, banyak lukisannya perlu direstorasi," tambah dia.
Dengan kerjasama yang ditawarkan oleh Austria ini, menurutnya juga akan terjadi transfer pengetahuan dari Austria ke restorator Indonesia. Selain itu, Austria juga menawarkan kerjasama restorasi museum dengan konsep green building. Bangunan dengan konsep ini dapat membantu menjaga kondisi lukisan, sebab tak membutuhkan banyak energi listrik serta dapat memberikan suhu yang baik dalam ruangan.
"Suhu temparatur dalam museum tidak hanya untuk membuat nyaman tetapi penting untuk menjaga kondisi lukisan. Jika terlalu lembab atau kering, panas atau dingin, lukisan akan rusak dan akan mudah tua. Untuk mengurangi proses penuaan pada lukisan, bangunannya harus lebih modern," jelas Karabaczek.
Austria memberikan bantuan untuk memperbaiki lukisan Affandi lantaran adanya hubungan emosional antara putri Affandi dengan Austria. Anak Affandi, yakni Kartika Affandi, pernah belajar melukis di Austria.
Sementara itu, Deputi Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Bidang Politik, Dewi Fortuna Anwar mengatakan, Wapres berkeinginan untuk menjalin kerjasama dengan Austria. Sebab, Indonesia masih belum memiliki banyak ahli untuk merestorasi lukisan.
"Jadi tidak hanya bekerjasama dalam merestorasi lukisan Affandi, tetapi mungkin ahli dari Austria bisa melatih ahli di Indonesia. Jadi kami mendorong dubes Austria untuk langsung berbicara dengan menteri pendidikan dan kebudayaan untuk melihat apakah kerjasama tersebut bisa dilakukan," kata dia.
Menurut dia, kondisi museum Affandi saat ini kurang baik sehingga mempengaruhi lukisan-lukisan karya Affandi. Untuk merawat lukisan Affandi, Kartika Affandi pun bertemu dengan Dubes Austria.
"Beliau (dubes Austria) tadi tanyakan ke wapres apakah perlu dukungan yang lebih luas karena ini lebih mahal," kata Dewi.
Dewi mengatakan, pembangunan kembali museum Affandi dengan konsep green building sangat membutuhkan dana yang besar. Sehingga, tak hanya peran dari pemerintah, namun juga diperlukan keterlibatan pihak swasta serta peran dari negara-negara lain dalam pembangunan ini.