Senin 09 Mar 2015 19:11 WIB

Keluarga WNI Hilang di Turki Bantah Terlibat ISIS

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Muhammad Arif (tengah) famili dari  warga Solo yang hilang di negara Turki memberikan keterangan kepada Wartawan di Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/3).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Muhammad Arif (tengah) famili dari warga Solo yang hilang di negara Turki memberikan keterangan kepada Wartawan di Surakarta, Jawa Tengah, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pihak keluarga dari enam warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan hilang di Turki, membantah saudara mereka terlibat dalam aktivitas organisasi ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria).

Muhammad Arif, kakak kandung Fauzi Umar Salim, salah satu WNI yang dinyatakan hilang di Turki, membantah keterlibatan adiknya dengan organisasi ISIS di Turki.

''Saya yakin tidak, di kalangan keluarga kami sendiri tidak pernah membicarakan atau menyinggung tentang ISIS,'' kata kakak kandung Fauzi Umar Salim, Muhammad Arif saat menggelar jumpa pers, di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kampus Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Senin (9/3).

Sepertin diberikan, enam orang WNI asal Solo, Jateng, diantaranya Fauzi Umar Salim, hilang di Turki. Ada dugaan yang bersangkutan bergabung dengan organisasi ISIS.

Pihaknya menyayangkan, adanya spekulasi dari sejumlah pihak. Adik-adiknya sengaja memisahkan diri dari rombongan, dan dituduh bergabung dengan kelompok ISIS. Sedang menurut Arif, ''adik-adiknya pergi ke Turki dalam rangka bisnis dan berwisata''.

Dari 16 WNI yang dinyatakan hilang di Turki, enam di antaranya berasal dari Solo. Sedang 10 orang berasal dari Surabaya.

Keenam warga Solo adalah, Fauzi Umar Salim, Hafid Umar, Soraiyah Cholid, Hamzah Hafid, Utsman Hafid dan seorang balita Atiqah Hafid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement