REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Belitung Syaifuddin menyatakan laut Babel bakal menjadi tempat latihan perang militer TNI Angkatan Laut yang diduga dapat merugikan nelayan daerah itu.
"Hal ini sudah disampaikan Dirjen Kelautan dan Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad bahwa laut Babel akan dijadikan tempat latihan militer TNI AL," kata Syaifuddin di Pangkalpinang, Senin (9/3).
Ia menjelaskan, kebijakan laut Bangka Belitung menjadi tempat latihan militer ini dapat mengganggu aktivitas nelayan menangkap ikan dan merusak terumbu karang di laut itu.
"Sampai saat ini, kami belum mengetahui wilayah laut mana saja yang akan dijadikan tempat latihan militer tersebut," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihak KKP juga akan mengambil alih kewenangan Pemprov Babel mengelola wilayah laut pesisir.
Selama ini, kawasan strategis 0 hingga 5 mil yang sebelumnya dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota dan telah diserahkan ke pemerintah provinsi dan kewenangan ini akan diambil oleh pemerintah pusat.
"Kebijakan dan perencanaan pemerintah pusat khususnya KKP ini bertentangan dengan Undang-undang Nomor 23," katanya.
Ia berharap, KKP meninjau ulang rencana laut ini dijadikan tempat latihan militer dan tidak mengambil kewenangan pemprov mengelola kawasan strategis yang telah ditetapkan.
"Kami berharap kebijakan ini saling harmonisasi dengan peraturan lainnya, agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
