Senin 09 Mar 2015 18:36 WIB

Terkait Pembangunan KA, Kemenhub Harapkan Dukungan Pemimpin Daerah

Rep: C84/ Red: Satya Festiani
Kereta Bandara (Ilustrasi)
Foto: Antara
Kereta Bandara (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang ingin menggalakan percepatan pembangunan KA di luar pulau Jawa tidak akan mudah tercipta tanpa adanya dukungan yang kuat dari pemerintah daerah itu sendiri.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengharapkan program yang rencananya dapat selesai pada 2019 mendatang mendapat dukungan serta peran aktif dari masing-masing stakeholders baik itu pemerintah pusat, Pemda, BUMN/BUMD, dan juga swasta.

Hermanto meminta para pemimpin daerah mampu berperan aktif dengan memberikan sosialisasi yang baik kepada masyarakatnya.

Berbicara mengenai kendala yang kemungkinan besar dihadapi, ia menilai permasalahan terbesar terletak pada pengadaan lahan yang perlu segera ditangani oleh pemerintah daerah.

"Kami meminta Pemda untuk membentuk tim terpadu dan segera melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya kepada wartawan di Kantor Kemenhub, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (9/3).

Selain itu, ia juga menilai kendala selanjutnya ialah kondisi lahan gambut yang ada di Sumatera dan Kalimantan. Oleh karenanya, ia mengatakan akan menkaji lebih jauh penggunaan teknologi yang sesuai untuk pembangunan jalur KA di Kalimantan dan Sumatera tersebut. Ia menambahkan, nantinya tidak ada lagi perlintasan sebidang pada jalur KA.

Berikut program pembangunan perkeretaapian di luar pulau Jawa :

1. Percepatan pembangunan jalur KA Trans Sumatera yang menghubungkan jaringan KA eksisting antara Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

2. Melanjutkan pembangunan jalan KA di Aceh, khususnya Lhokseumawe - Bireun.

3. Percepatan pembangunan jalur KA Trans Sulawesi (pengembangan jaringan KA baru di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Utara).

4. Percepatan pembangunan jalur KA Trans Kalimantan (pengembangan jaringan KA baru di koridor utama yang mengubungkan Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat).

5. Percepatan pembangunan jalur KA Trans Papua (pengembangan jaringan KA baru di Papua Barat).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement