REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Debit air sungai Cimanuk mengalami penurunan hingga 60 persen dari 100 liter perdetik menjadi 40 liter perdetik. Kondisi ini terjadi karena kerusakan hutan di 10 titik di Garut yang semakin massif.
''Ini barang kali berkaitan dengan kepentingan nasional karena penggenangan Waduk Jati Gede kan dari Cimanuk. Jadi, berapa lama digenangi,’’ ujar Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, kepada wartawan usai Rapat tentang Lingkungan di Ruang Kerja Gedung Sate, Bandung, Senin (9/3).
Menurut Deddy, Waduk Jatigede sangat dibutuhkan untuk menggenangi sawah di daerah sekitar Indramayu dan Cirebon yang mencapai sekitar 90 ribu ha lahan sawah. Selain itu, penurunan debit air Cimanuk akan berpengaruh juga pada pasokan energi PLTA.
''PLTA yang akan digenangi di sana juga pasti akan mengalami kemunduran,’’ katanya.
Penurunan debit air Cimanuk, kata dia, karena rusaknya 10 titik kawasan lindung di sekitar Garut akibat penambangan pasir dan ilegal loging. Kondisi ini harus segera ditanggulangi karena sudah berlangsung lama dan sudah beberapa yang ditemukan indikasinya.
‘’Sekarang barangkali tinggal bagaimana membentuk penindakannya. Yang jelas, ini harus ditertibkan segera,’’ katanya.