Selasa 10 Mar 2015 08:15 WIB

Jabar Siap Kelola Sumber Daya Migas

Pantai Palabuhanratu Sukabumi, Jawa Barat.
Foto: almatuq.net
Pantai Palabuhanratu Sukabumi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Abdul Haris Bobihoe mengatakan legislatif dari Pemerintah Provinsi Jabar sudah mempersiapkan pengelolaan cadangan sumber daya minyak dan gas untuk kebutuhan masyarakat.

"Nantinya yang mengelola secara penuh migas yang ada di Jabar adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Migas Hulu dan BUMD Migas Hilir Jabar," katanya kepada Antara di Sukabumi, Senin (9/3).

Menurut dia, dari hasil penelitian sementara cadangan migas yang ada di Jabar sekitar lima persen dari total keseluruhan cadangan migas di Indonesia. Nantinya setelah dikelola migas tersebut hanya diperuntukkan untuk warga Jabar saja, yang tujuannya mengantisipasi jika ada keterlambatan pasokan kebutuhan migas ke berbagai wilayah Jabar.

Lebih lanjut, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli, ternyata cadangan minyak bumi terbesar ada di wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dan untuk gas alam dan energi panas ada di Gunung Salak yang berada di wilayah Bogor dan Kabupaten Sukabumi. "Diharapkan, pada tahun ini pelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi bisa segera dilaksanakan," katanya.

"Diharapkan, pengelolaan migas oleh kedua BUMD milik Pemprov Jabar tersebut bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 2-3 triliun, dan saat ini PAD yang dihasilkan sudah mencapai Rp 18 triliun sehingga pada 2016/2017, PAD ditargetkan bisa mencapai Rp 25 triliun," tambah politisi Partai Gerindra ini.

Ia mengatakan pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan asing yang mengelola migas di Jabar seperti Chevron dengan sistem bagi hasil dan kembali mengaktifkan perusahaan migas yang sudah tidak beroperasi lagi, tetapi di lokasinya masih terdapat cadangan migas.

Selain itu, pengelolaan migas yang dilakukan langsung oleh BUMD Jabar ini agar keuntungan sepenuhnya bisa terserap dan masyarakat Jabar tidak ada lagi yang merasa kekurangan pasokan cadangan energi. Karena diketahui, jumlah penduduk Jabar yang mencapai 45 juta jiwa dengan jumlah kendaraan dan penggunaan gas alam cukup tinggi sehingga membutuhkan migas dalam jumlah besar. "Dengan demikian dengan adanya BUMD Migas ini semua kepentingan masyarakat bisa terlayani dan tujuan akhirnya adalah untuk kesejahteraan rakyat Jabar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement