REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tabrakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan sebuah truk pengangkut pasir di Desa Ngasinan, Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (9/3), mengakibatkan sopir truk yang bernama Kastan (48 tahun) tewas.
Menurut saksi mata Achmad Zaenal KA Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya-Jakarta itu mengalami tabrakan sekitar pukul 12.30 WIB di perlintasan KA di Desa Ngasinan, Weleri, Kendal. Akibat tabrakan yang cukup keras, truk pengangkut pasir bernomor polisi G 1827 CC itu sempat terseret sejauh sekitar satu kilometer dari lokasi tabrakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kerasnya benturan sampai menyebabkan kondisi truk rusak parah dengan sejumlah onderdil truk yang berceceran di sepanjang jalur terseretnya truk pasir itu.
"Sampai saat ini, KA masih berhenti karena bodi truk masih menempel di lokomotif," ujar Achmad yang juga penumpang kereta.
Insiden tabrakan KA Argo Bromo Anggrek dengan truk pasir itu menyedot perhatian warga sekitar dan pengendara yang kebetulan melintas. Mereka menonton proses evakuasi bangkai truk pasir tersebut.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang Suprapto membenarkan adanya insiden tabrakan yang terjadi di KM 36 antara Kalibodri-Weleri, Kabupaten Kendal.
"Benar, berdasarkan informasi kejadiannya sekitar pukul 12.18 WIB. KA Argo Bromo Anggrek mengalami kecelakaan lalu lintas dengan truk di perlintasan antara Kalibodri-Weleri, Kabupaten Kendal," katanya.
Suprapto menyebutkan sopir truk pasir meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi di perlintasan KA tanpa palang pintu itu dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Weleri, Kendal.
"Proses evakuasi bangkai truk masih berlangsung di lokasi kejadian. Diperkirakan, proses evakuasi akan memerlukan waktu cukup lama karena bodi truk terselip di lokomotif," kata Suprapto.