REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Produksi padi di Provinsi Banten selama tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan angka sementara (ASEM), terdapat 2,045 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), atau turun 37.730 ton atau sekitar 1,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,083 juta ton.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Senin, mengatakan penurunan tersebut sangat dipengaruhi oleh penurunan luas panen padi dari 393,70 ribu hektare di tahun 2013 menjadi 386,40 ribu hektare pada tahun 2014.
"Walaupun secara total produksi padi menurun, tetapi untuk produksi padi sawah mengalami peningkatan," kata Suhaimi.
Produksi padi sawah pada tahun 2014 mencapai 1,963 juta ton meningkat 8,29 ribu ton atau 0,42 persen bila dibandingkan produksi tahun 2013 yang mencapai 1,955 juta ton.
Ia menjelaskan peningkatan produksi padi sawah dipengaruhi oleh meningkatnya luas panen dari 356,37 ribu hektare tahun 2013 menjadi 361,63 ribu hektare pada 2014 atau naik 1,48 persen.
Sementara itu, produktivitas padi sawah pada tahun 2014 mengalami penurunan dari 54,86 kuintal/hektare pada tahun 2013 menjadi 54,95 kuintal/hektare pada tahun 2014 atau menurun sebesar 1,04 persen.
Sedangkan produksi padi ladang pada tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan produksi padi ladang tahun 2013. Pada tahun 2014 produksi padi ladang mencapai 82,42 ribu ton atau menurun 35,82 persen dari produksi padi ladang tahun 2013 yang mencapai 128,43 ribu ton.
Suhaimi mengatakan penurunan produksi padi ladang sangat dipengaruhi oleh turunnya luas panen dari 37.330 hektare pada 2013 menjadi 24.760 hektare pada tahun 2014 atau turun sebesar 33,66 persen.
Sementara itu produktivitas padi ladang juga mengalami penurunan dari 34,40 ku/ha tahun 2013 menjadi 33,28 ku/ha di tahun 2014.
Suhaimi mengatakan penurunan luas panen padi ladang lebih banyak disebabkan adanya rasionalisasi anggaran program SLPTT pada akhir tahun 2013 dalam rangka penyediaan benih padi ladang bersertifikat sehingga penanaman padi ladang pada subround III/2013 yang hasilnya akan dipanen pada subround I/2014 tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Sedangkan, penurunan produktivitas padi sawah dan padi ladang pada tahun 2014 salah satunya disebabkan oleh serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang terjadi khususnya pada subround ke II/2014 yaitu serangan hama wereng batang coklat (WBC) di daerah Banten Selatan meliputi Lebak dan Pandeglang serta serangan hama tikus di daerah Serang dan Tangerang.