Ahad 08 Mar 2015 22:56 WIB

Duh, Para Peternak Ayam Lokal Merugi

Rep: riga iman/ Red: Damanhuri Zuhri
Peternakan ayam
Foto: Antara
Peternakan ayam

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ketua umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), Ade M Zulkarnain, mengungkapkan, akibat kurang pedulinya pemerintah terhadap merosotnya harga daging ayam lokal, banyak pengusaha peternakan ayam lokal yang merugi.  

Kerugian yang dialami akibat fenomena ini, kata Ade, diperkirakan mencapai Rp 200 miliar. Jumlah kerugian akan bertambah besar jika pemerintah tidak tanggap terhadap permasalahan yang dialami para peternak ayam lokal tersebut.

Keterpurukan yang dialami peternakan rakyat tersebut, ujar Ade, belum pernah terjadi dalam 11 tahun terakhir. Hal ini dikarenakan selama ini peluang usaha peternakan ayam lokal sangat baik dan menguntungkan peternak kecil sehingga setiap tahunnya pertumbuhan peternak cukup besar. Jumlah usaha peternakan ayam lokal sekitar 850.000 orang yang tersebar di 32 propinsi.

Menurut Ade, ada beberapa penyebab bangkrutnya peternak ayam lokal. Di antaranya menurunnya daya beli masyarakat karena imbas nilai tukar Rupiah yg terus melorot. Kedua, kualitas bibit (DOC) yg tidak sesuai standar.

Penyebab lainnya, kata Ade, beredarnya ayam-ayam kampung palsu yang merupakan persilangan ayam kampung dengan ayam ras dengan harga jual yang lebih rendah.

Selain itu ditutupnya sejumlah penampungan dan pemotongan ayam di Jakarta terkait Perda Nomor 4 Tahun 2007. Peternak juga merugi karena harga pakan yang terus melonjak. 

Kondisi memburuknya peternakan ayam lokal ini, terang Ade, diperkirakan akan masih berlangsung sampai enam bulan atau akhir tahun nanti.

Fenomena tersebut akan mengakibatkan meruginya pembibit ayam lokal. Diperkirakan, 70 persen produksi mereka saat ini tidak bisa terjual.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement