Ahad 08 Mar 2015 17:46 WIB

Zulkifli Hasan takkan Anaktirikan Pendukung Hatta

Rep: Agus Raharjo/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota Fraksi PAN Yandri Susanto (kedua dari kiri).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anggota Fraksi PAN Yandri Susanto (kedua dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres nasional IV Partai Amanat Nasional (PAN) selesai digelar pada awal Maret ini. Dengan selesainya kongres dan pemilihan ketua umum, seluruh kader PAN diharapkan bersatu kembali. Sebab, sudah tidak ada lagi kubu-kubuan setelah ketua umum terpilih.

Dalam kongres yang digelar di Bali tersebut, Zulkifli Hasan terpilih sebagai ketua umum periode 2015-2020. Dia hanya unggul enam suara dari rivalnya, Hatta Rajasa. Tim pemenangan Zulkifli Hasan, Yandri Susanto menegaskan kompetisi internal untuk merebutkan kursi ketua umum sudah selesai. Saat ini, pekerjaan besar bagi ketua umum adalah menyatukan kembali seluruh kader PAN di Indonesia.

Menurut dia, seluruh kader jangan khawatir akan ditinggalkan Zulkifli. Sebab, setelah menjadi ketua umum, Zulkifli adalah ketua umum seluruh kader. Terlebih kader yang ada di PAN saat ini dinilai masih terlalu sedikit untuk membesarkan partai berlambang matahari terbit ini.

"Bang Zul tidak akan menganaktirikan kader pendukung Pak Hatta, karena semua kader PAN," kata anggota Komisi II DPR tersebut kepada Republika, Ahad (8/3).

Yandri mengatakan tidak mengetahui ide untuk membuat organisasi masyarakat (ormas) dari pendukung Hatta. Menurut dia, hal itu tidak perlu ditanggapi karena justru bisa memecah PAN. Terlebih, Hatta  adalah sosok politikus andal yang sudah berpengalaman.

"Tidak perlu kita tanggapi dan risaukan, Pak Hatta orang yang bijak dan sudah berpengalaman di PAN," kata Yandri.

Terlebih, imbuh Yandri, pascakongres komunikasi antara Zulkifli dan hatta sangat baik. Hal itu justru mengindikasikan PAN tetap bersatu siapapun ketua umumnya. Bahkan, ada kemungkinan Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa sudah membahas posiai yang tepat bagi mantan ketua umum PAN periode lalu tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement