REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin menyatakan warga Maluku khususnya Ambon telah menjadi bagian dari warga ibu kota Sumatera Utara itu.
"Bagi kami, warga perantauan atau keturunan Ambon yang ada di kota Medan, sudah seperti saudara sendiri dan menjadi bagian warga kota yang baik," katanya dalam sambutan yang dibacakan Kepala BPBD Medan, saat sosialisasi program Mangente (datang dan mengunjungi) Ambon, di Medan, Sabtu (7/3) malam.
Menurut Wali Kota, Medan merupakan kota metropolitan baru dan terbesar ketiga di Indonesia dengan jumlah penduduk 2,9 juta jiwa. Medan juga dikenal sebagai kota multikultur yang terdiri dari berbagai suku, etnis dan agama. Kondisi ini membuat Medan menjadi tanah dan negeri sendiri bagi semua warga asal daerah lain.
"Karena itu saya merasakan kita memiliki semangat persaudaraan dan kesatuan yang kokoh, serta rasa nasionalisme yang kuat di antara kita semua," kata dia.
Wali Kota menjelaskan, keberagaman suku, budaya dan agama merupakan ciri khas kota dan salah satu modal sosial yang besar dalam pembangunan kota.
"Kita terus berupaya membangun komunikasi dan silaturahim dengan berbagai kelompok suku dan agama, dan bersyukur keamanan serta kondisi sosial kota terus terjaga," kata dia menambahkan.
Ia juga memuji sosialisasi program Mangente Ambon yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon agar warga masyarakat dapat pulang ke kampung halaman sangat baik. Secara khusus, kata dia, program ini juga menjadi kegiatan positif para perantau Ambon di Medan.